Ekspor Langsung dari Pontianak Resmi Dimulai, Pangdam XII/Tpr Dukung Terobosan BKHIT

PONTIANAK, KP — Babak baru perekonomian Kalimantan Barat resmi dimulai. Untuk pertama kalinya, ekspor komoditas unggulan daerah seperti kratom dan ikan arwana dilakukan langsung dari Pelabuhan Dwikora Pontianak tanpa harus transit ke Surabaya atau Jakarta. Langkah bersejarah ini ditandai melalui kegiatan Akselerasi Ekspor Tahun 2025 yang digelar Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalbar pada Selasa (30/9/2025), dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan.

Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, S.Sos., M.Si., turut hadir dalam kegiatan tersebut, bergabung bersama Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), perwakilan Gubernur Kalbar, Ketua Komisi IV DPR RI, Walikota Pontianak, Bupati Kapuas Hulu, serta jajaran BKHIT Kalbar dan instansi terkait lainnya. Kehadiran jajaran TNI bersama unsur pemerintah pusat dan daerah menunjukkan kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam memperlancar arus perdagangan global dari wilayah perbatasan ini.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan acara, dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan dan Surat Keputusan Instalasi Karantina. Penayangan demo live Bestrust memberi gambaran proses karantina secara digital, sebelum akhirnya dilaksanakan pelepasan ekspor kratom tujuan India serta ikan Arwana Super Red ke Taiwan.

Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, menegaskan bahwa ekspor langsung dari Pontianak menjadi lompatan besar dalam efisiensi logistik dan daya saing produk lokal. Selama ini, pengiriman komoditas dari Kalbar harus melalui pelabuhan besar di luar daerah, sehingga memakan waktu dan biaya lebih tinggi. Dengan adanya fasilitas dan regulasi karantina yang lengkap di Pontianak, pelaku usaha kini bisa mengirimkan barang ke luar negeri dengan lebih cepat dan legal sesuai standar internasional.

Kolaborasi strategis inilah yang menurutnya menjadi kunci keberhasilan akselerasi ekspor. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, DPR RI, serta pelaku usaha bersatu dalam menghadirkan sistem perdagangan yang lebih efektif, mulai dari sertifikasi hingga pelepasan produk ke negara tujuan. Ia optimistis, langkah ini akan membawa manfaat ekonomi luas bagi masyarakat Kalbar, khususnya petani kratom dan pembudidaya arwana.

Dukungan juga datang dari sektor pelabuhan. Junior Manager Komersial Regional 2 Pontianak, Ribut Heru Santoso, yang mewakili manajemen PT Pelindo (Persero), menyebutkan bahwa ekspor 150 ekor Arwana Super Red ke Taiwan serta 343,5 ton kratom ke India menjadi tonggak baru sekaligus pembuktian bahwa Pontianak siap menjadi gerbang ekspor regional.

Menurutnya, percepatan arus barang dari Kalbar ke pasar global tak hanya memberi dampak positif terhadap pendapatan daerah, tetapi juga memangkas rantai distribusi yang selama ini berbelit. Dengan biaya logistik yang lebih efisien, produk unggulan Kalimantan Barat akan semakin kompetitif di pasar internasional.

Kehadiran Pangdam XII/Tanjungpura dalam acara ini menegaskan komitmen TNI untuk terus mendukung program pembangunan ekonomi daerah. Sinergi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa akselerasi ekspor bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret menuju kemandirian ekonomi Kalimantan Barat di kancah global.(*/Red) 

Kapuas Post

Kapuas Post merupakan media lokal Kalimantan Barat yang mencoba eksis kembali menjadi media online

Lebih baru Lebih lama

ads

Pasang Iklan Kapuas Post

ads

نموذج الاتصال