PONTIANAK, KP – Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, ST, MT, secara resmi membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Provinsi Kalimantan Barat di Hotel G Pontianak, Senin (8/9/2025) siang.
Rakerwil yang mengusung tema “Menyusun Program Strategis dalam Melayani dan Memajukan Umat” ini dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Kabag TU Kanwil H. Mahmud, S.Ag, Kabid Penaiszawa H. Rohadi, M.Si, para Pembimas, Kepala Kemenag Kota Pontianak H. Ruslan, MA, Kepala Kemenag Kubu Raya Dr. H. Ekhsan, M.Si, Ketua BAZNAS Kalbar, serta Ketua Umum PW IPARI Kalbar, H. Kartono, S.Pd.I, M.Pd.
Dalam sambutannya, Wali Kota Edi Kamtono menekankan pentingnya peran penyuluh agama dalam pembangunan daerah. Ia berharap melalui Rakerwil ini lahir keputusan strategis yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Saya harap para penyuluh agama dapat terus berkiprah melayani umat dan bersinergi dengan pemerintah daerah. Semoga dengan adanya Rakerwil IPARI ini, dapat melahirkan keputusan yang strategis,” ujarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Dr. Muhajirin Yanis, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa penyuluh agama merupakan ujung tombak dalam menyampaikan program pemerintah kepada masyarakat. “Penyuluh agama adalah APBN berjalan. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi terkait keagamaan, tetapi juga isu strategis seperti stunting, bahaya narkoba, LGBT, dan lainnya,” jelasnya. Ia berharap Rakerwil IPARI kali ini tidak sekadar menjadi agenda seremonial, melainkan mampu menghasilkan program-program strategis yang menyentuh kebutuhan umat di lapangan.
Sementara itu, Ketua Umum PW IPARI Kalbar, H. Kartono, menekankan pentingnya peran penyuluh agama dalam mengomunikasikan isu pembangunan melalui pendekatan keagamaan. “Persoalan kesehatan, stunting, narkoba, pergaulan bebas, hingga zakat dan wakaf harus dikemas dalam bahasa agama masing-masing agar lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat,” ungkapnya.
Melalui forum Rakerwil ini, para peserta diharapkan dapat merumuskan program kerja yang kolaboratif, aplikatif, dan berdampak langsung, sehingga penyuluh agama dapat semakin berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan umat sekaligus mendukung pembangunan daerah.(*/Red)