Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

AdakamiKeuanganPapua BaratSorong

AdaKami Perkuat Literasi Keuangan Digital di Papua Barat Daya Lewat Fintech Lending Days 2025

SORONG, KP - Gelombang transformasi digital di sektor keuangan kembali mengalir ke kawasan timur Indonesia, kali ini melalui ajang Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) hadir sebagai bagian dari upaya kolektif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan generasi muda, melalui pemanfaatan layanan pendanaan digital yang aman, legal, dan bertanggung jawab. 
 

Mengusung tema “Menggerakkan Ekonomi Lokal: Sinergi UMKM di Indonesia Timur bersama Pindar”, rangkaian acara FLD 2025 di Sorong membuka ruang dialog dan edukasi antara pelaku industri fintech, otoritas keuangan, dan masyarakat lokal. Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari para pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, komunitas kampus, industri jasa keuangan, hingga perwakilan pemerintah daerah.

Salah satu momen penting dari agenda ini adalah kunjungan lapangan ke sejumlah pelaku UMKM di Sorong yang selama ini mengandalkan kekuatan lokal dalam mengembangkan produk. Dari usaha kuliner, kerajinan tangan, hingga ekowisata, para peserta diajak melihat langsung bagaimana geliat ekonomi mikro tumbuh sebagai fondasi ekonomi daerah. Dalam kunjungan ini, Direktur Keuangan AdaKami, Valentina Juveline, turut mendampingi perwakilan OJK meninjau pelaku usaha seperti Sinagi Papua dan Pauwbili, dua UMKM yang menjadikan pangan lokal sebagai identitas utama produknya.

Bagi AdaKami, keterlibatan dalam kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tapi menjadi bagian dari misi untuk membangun ekosistem pendanaan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui berbagai sesi edukasi, AdaKami berbagi wawasan mengenai pentingnya penyaluran pembiayaan yang bertanggung jawab, serta fitur-fitur perlindungan konsumen yang telah diterapkan pada platformnya. Langkah ini menjadi upaya nyata dalam menghadirkan solusi keuangan digital yang bukan hanya mudah diakses, tetapi juga aman dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Rangkaian FLD 2025 juga merambah dunia akademik lewat penyelenggaraan sesi edukasi bertajuk “Pindar Bukan Pinjol: Cermat Memilah, Cerdas Mengelola” di Universitas Victory Sorong. Melalui diskusi interaktif ini, mahasiswa diajak untuk memahami perbedaan antara layanan pendanaan digital yang terdaftar dan diawasi OJK dengan praktik pinjaman online ilegal. Kesadaran ini menjadi penting untuk menumbuhkan generasi muda yang cerdas secara finansial dan tanggap terhadap risiko layanan keuangan digital yang tidak resmi.

Valentina Juveline menyambut baik kolaborasi antara AFPI, OJK, dan para pelaku industri seperti AdaKami dalam mendukung kegiatan seperti Fintech Lending Days. Menurutnya, kegiatan ini berperan penting dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap peran strategis fintech lending dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. “Kami percaya bahwa pemahaman yang baik akan membantu masyarakat memanfaatkan layanan keuangan digital secara cerdas dan aman,” ujarnya. Ia menambahkan, kolaborasi ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata industri dalam mendukung agenda inklusi keuangan nasional secara merata hingga ke pelosok negeri.

Sorong menjadi titik penting dalam perjalanan FLD 2025 karena mencerminkan semangat pemberdayaan dari pinggiran. Kehadiran fintech seperti AdaKami bukan hanya sebagai penyedia layanan digital, tetapi sebagai mitra pembangunan ekonomi kerakyatan yang menempatkan literasi dan kepercayaan sebagai fondasi utamanya. Dengan keterlibatan aktif dalam forum-forum edukatif dan kunjungan langsung ke pelaku usaha, AdaKami turut menanamkan pemahaman bahwa akses terhadap pembiayaan tak boleh lepas dari tanggung jawab, perlindungan, dan transparansi.

Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk merefleksikan kembali pentingnya membangun infrastruktur keuangan digital yang adil, inklusif, dan menjangkau masyarakat di wilayah yang selama ini kerap tertinggal dalam hal akses terhadap layanan keuangan formal. Melalui Fintech Lending Days 2025, harapan baru ditumbuhkan, bahwa teknologi keuangan bukan sekadar inovasi, tetapi alat untuk mewujudkan pemerataan ekonomi, pendidikan finansial, dan pembangunan berkelanjutan yang menyentuh seluruh pelosok nusantara.(*/Red)

Baca Juga

Post Top Ad