PONTIANAK, KP – Upaya menciptakan tata kelola yang lebih tertib dan berkelanjutan bagi pelaku usaha kecil di kawasan sekitar Universitas Tanjungpura (Untan) terus bergulir. Tim penataan kawasan Jalan Muhammad Isya dan Jalan Daya Nasional bersama pengurus Koperasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari dua kawasan tersebut menggelar pertemuan koordinasi di Café Student Union, Jumat (20/6).
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa pengelolaan Gerai UMKM Untan dilakukan secara kolaboratif oleh tiga koperasi, yakni Koperasi Madani Borneo, Koperasi Pancasila Abadi, dan Koperasi Mandiri Sejahtera. Langkah ini diambil guna memastikan seluruh PKL yang biasa beraktivitas di kawasan kampus dapat diakomodasi dengan lebih baik, tertata, dan selaras dengan semangat pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Saat ini terdapat 60 PKL yang sudah aktif berjualan di Gerai UMKM Untan. Namun, sekitar 45 PKL lain dari kawasan Jalan M. Isya, khususnya area Auditorium Untan, masih menunggu giliran untuk dapat masuk. Ketua Koperasi Madani Borneo, Sahri Amarta, menjelaskan bahwa proses penataan dilakukan secara bertahap agar semua pelaku usaha dapat difasilitasi dengan baik.
“Alhamdulillah, semua PKL nantinya akan tertampung. Tim penataan kawasan juga memastikan bahwa tidak ada rencana pembangunan gerai kedua, sehingga seluruh aktivitas UMKM dapat difokuskan di satu tempat ini,” jelas Sahri.
Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini membawa angin segar bagi para pedagang kecil yang selama ini belum mendapat tempat tetap. “Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk mendorong kemandirian koperasi dan sebagai bentuk konkret komitmen Untan dalam mendukung tumbuh kembang ekonomi kecil di kawasan sekitar kampus,” tambahnya.
Sahri berharap langkah ini dapat membawa dampak positif bagi para pedagang dan juga bagi masyarakat yang melintasi kawasan Jalan Daya Nasional. Ia juga mengajak Pemkot Pontianak untuk lebih serius dalam membantu penataan kawasan tersebut, mengingat Jalan Daya Nasional merupakan jalur yang digunakan masyarakat umum. “Kita semua menginginkan kawasan ini rapi, tertib, dan produktif, sehingga memberi nilai lebih bagi kota dan bagi para pelaku usaha kecil yang menjadikan daerah ini sebagai tempat mengais rezeki,” pungkas Sahri. (*/Red)