Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

KalbarPontianakTeknologiTHC

Akses Digital untuk Negeri, Komitmen Trans Hybrid Communication di Perbatasan Kalimantan

PONTIANAK, KP – Di tengah upaya pemerataan pendidikan dan digitalisasi di seluruh penjuru negeri, PT. Trans Hybrid Communication (THC) mengambil langkah nyata dengan menghadirkan layanan internet gratis serta perangkat telekomunikasi bagi sejumlah sekolah di wilayah perbatasan Kalimantan Barat. Program ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di kawasan terpencil yang selama ini terkendala akses informasi dan infrastruktur teknologi. 
 
Foto : Manager Business (Zoehfikar) dan tim Commercial THC melakukan Serah Terima Bantuan Internet Gratis ke Kepala Sekolah SDN 1 Aruk (Iyus) beserta jajaran.

Melalui inisiatif bertajuk THCare, THC menyasar daerah-daerah terluar seperti Aruk, dengan memberikan fasilitas Access Point dan perangkat pendukung lainnya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Tak hanya itu, perusahaan juga menggelar pelatihan dasar teknologi bagi guru dan staf sekolah agar mampu memanfaatkan sarana ini secara maksimal dalam proses pembelajaran.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari program layanan internet murah dan cepat yang telah lebih dulu digelar THC di kawasan 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan). Di Aruk, misalnya, masyarakat kini dapat menikmati layanan internet berbasis Fiber Optik hanya dengan Rp100 ribu per bulan. Harga yang sangat terjangkau ini membuka akses luas terhadap teknologi informasi, khususnya bagi mereka yang sebelumnya sulit menjangkaunya.

Direktur Utama PT. Trans Hybrid Communication, Fadzri Sentosa, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan visi besar perusahaan dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. Menurutnya, internet bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan hak yang harus dinikmati oleh seluruh anak bangsa, termasuk mereka yang tinggal di perbatasan negara. “Kami percaya bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan akses pendidikan yang setara. Dengan adanya internet dan pendukungnya, siswa di perbatasan bisa mengakses materi pembelajaran berkualitas dan tidak tertinggal dengan daerah lain,” ungkapnya.

Ucapan terima kasih dan harapan juga datang dari Kepala Desa Sebunga, Bernadus, yang menyampaikan bahwa masyarakat di wilayahnya selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan sinyal internet yang stabil. Bantuan dari THC, katanya, menjadi titik terang bagi dunia pendidikan di desa tersebut. “Dengan adanya bantuan ini, proses belajar mengajar menjadi lebih lancar, dan siswa bisa lebih mudah mencari referensi belajar,” katanya.

Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2006, THC memiliki rekam jejak panjang dalam layanan telekomunikasi nasional. Dengan izin operasional resmi dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia untuk layanan NAP, ISP, JARTAPTUP, dan JARTAPLOK, THC terus memperkuat posisinya sebagai pionir dalam pembangunan infrastruktur digital, khususnya di wilayah Kalimantan.

Inisiatif ini mencerminkan semangat kolaborasi antara dunia usaha dan pendidikan demi menciptakan masa depan yang lebih inklusif secara digital. Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur, hadirnya internet di ruang-ruang kelas perbatasan membawa harapan baru: bahwa setiap anak Indonesia berhak bermimpi besar dan tumbuh sejajar dalam dunia yang semakin terhubung.(*/Red)

Baca Juga

Post Top Ad