KUBU RAYA - Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, bekerjasama dengan Spotdirga, menggelar Training Of Trainer (TOT) bagi para Remote Pilot di lingkungan TNI-Polri dan instansi pemerintah wilayah Kalimantan Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Teddy Kustari (GTK), Jumat (10/9), dibuka langsung oleh Danlanud Supadio, Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak bersama Paban II/Puanpotdirga Spotdirga, Kolonel Pnb R. Agung Sasongkojati, M.A.Sc., M.S.S.
Dalam sambutan pembukanya, Danlanud mengapresiasi kegiatan pelatihan yang digelar kali ini dengan menggambarkan kemampuan drone dan pemanfaatannya.
"Drone (dalam pertahanan) ini memiliki berbagai kelebihan salah satunya bisa pin point, menembak target yang sangat kecil secara komputerisasi bahkan ada yang bisa bergerak di cuaca yang buruk," ungkap Danlanud.
Sehingga menurutnya, penggunaan drone kedepan akan semakin banyak dan membutuhkan kemampuan Remote Pilot yang mumpuni.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung pelatihan bersama Spotdirga dan Remote Pilot dari Fasi ini, sebab kompetensi Remote Pilot yang ada di Kalimantan Barat bisa semakin meningkat, baik skill maupun pengetahuan regulasi penggunaan ruang udara untuk wahana tak berawak," tambah Danlanud.
Setelah itu saat memberikan kata pembuka, Paban II/Puanpotdirga Spotdirga juga memberikan gambaran yang sama terkait pentingnya keselamatan penerbangan yang harus dipahami oleh para Remote Pilot yang mengoperasikan drone.
Rencananya kegiatan TOT tersebut akan dilanjutkan dengan kegiatan Basic Remote Pilot (BRP) Course Fasi Batch-XXXV disertai pemberian sertifikasi kepada para pesertanya, baik dari kalangan TNI/Polri, instansi pemerintah maupun masyarakat umum/komunitas drone yang dilangsungkan selama 2 hari ke depan. (*)
Dalam sambutan pembukanya, Danlanud mengapresiasi kegiatan pelatihan yang digelar kali ini dengan menggambarkan kemampuan drone dan pemanfaatannya.
"Drone (dalam pertahanan) ini memiliki berbagai kelebihan salah satunya bisa pin point, menembak target yang sangat kecil secara komputerisasi bahkan ada yang bisa bergerak di cuaca yang buruk," ungkap Danlanud.
Sehingga menurutnya, penggunaan drone kedepan akan semakin banyak dan membutuhkan kemampuan Remote Pilot yang mumpuni.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung pelatihan bersama Spotdirga dan Remote Pilot dari Fasi ini, sebab kompetensi Remote Pilot yang ada di Kalimantan Barat bisa semakin meningkat, baik skill maupun pengetahuan regulasi penggunaan ruang udara untuk wahana tak berawak," tambah Danlanud.
Setelah itu saat memberikan kata pembuka, Paban II/Puanpotdirga Spotdirga juga memberikan gambaran yang sama terkait pentingnya keselamatan penerbangan yang harus dipahami oleh para Remote Pilot yang mengoperasikan drone.
Rencananya kegiatan TOT tersebut akan dilanjutkan dengan kegiatan Basic Remote Pilot (BRP) Course Fasi Batch-XXXV disertai pemberian sertifikasi kepada para pesertanya, baik dari kalangan TNI/Polri, instansi pemerintah maupun masyarakat umum/komunitas drone yang dilangsungkan selama 2 hari ke depan. (*)
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar