Post Top Ad

Kombis

Nasional

Post Top Ad

HondaOtomotif

Keren, Honda Monkey Gundam Edition Hanya Ada 250 Unit Saja

PONTIANAK - Ada pemandangan menarik dari keikutsertaan AP Honda di helatan Motor Expo 2020. Diantara beberapa lini yang dikenalkan, hadirnya duet Honda Monkey Gundam Edition ternyata cukup menyita perhatian.
Tak sekadar mendapat imbuhan khas penokohan ala robot anime asal Jepang. Keduanya pun diproduksi terbatas, 250 unit saja.



Unit pertama dinamainya sebagai Honda Monkey RX-78-2 Gundam. Seperti tokoh paling tersohor dari jenama Gundam, kelir kombinasi biru, putih dan kuning jadi identitas. Pada tangki bensin misalnya.
Tak semata dilabur, bagian ini juga sudah menggunakan material serat karbon. Plus penambahan identitas Gundam di kedua sisi.
Sementara di bawahnya ada juga cover berwarna putih lengkap dengan penambahan decal. Lalu, bodi samping sebelah kiri yang jua berwarna serupa. Namun sudah memakai bahan serat karbon.
Pewarnaan senada pun menjalar ke ranah peredam kejut. Suspensi upside down (USD) pada Monkey Gundam dibuat sama. Pun sepasang suspensi belakang, utamanya pada bagian ulir pegas. Terakhir, warna biru menjadi pelengkap dalam hal pewarnaan tadi.
Sebaliknya, impresi lain disajikan oleh varian Honda Monkey MS-06S CHAR's Zaku II. Jelas warna merah mendapatkan porsi utama. Soal pengaplikasian, sama seperti versi Gundam. Menyoal cover di bawahnya, sama-sama memakai warna putih. Namun, Monkey Zaku II menerapkan cover bodi samping berwarna merah.
Masing-masing varian hanya tersedia dalam jumlah 125it. Dan untuk mengidentifikasi nomor produksi, konsumen dapat melihatnya langsung dari gantungan kunci si motor. Untuk harga, Honda Monkey edisi Gundam dijual dengan banderol 129,900 Baht atau sekitar Rp 60,9 jutaan.
Logikanya pastilah lebih mahal ketimbang varian standar. Pun jika edisi ini masuk ke pasar Indonesia. Di sini saja, banderol Monkey yang eksis sudah mencapai Rp 77,7 juta.
Walau punya sajian berbeda, tak ada perubahan dalam hal fitur maupun teknis. Pencahayaan sudah mengadopsi teknologi LED. Tak hanya lampu utama, lampu belakang dan sein juga berteknologi dioda.
Di atas penerangan utama ada panel meter digital full LCD berbentuk bulat. Isinya lumayan lengkap, dengan desain serbabundar, agar nuansa motor klasik era 70an tak hilang.
Kaki-kaki Honda Monkey sendiri sudah mengandalkan USD dan suspensi ganda (depan-belakang). Sementara untuk ban, dipilih ukuran 120/80-12 dan 130/80-12. Untuk menghentikan laju kendaraan, dipasang rem cakram depan berdiameter 220 mm dan 190 mm belakang.
Demi keamanan maksimal, disematkan ABS satu chanel yang ditunjang dengan Inertial Measurement Unit (IMU). Fitur itu bekerja untuk mencegah ban belakang terangkat saat pengereman mendadak. Jadi, motor tidak terjungkal ke depan.
Kendati bagian buntut terangkat pun, motor dikembalikan secara cepat oleh teknologi IMU tadi. Untuk diketahui, teknologi itu sama dengan punya CBR1000RR SP. Bedanya motor ikonik ini cuma punya 2 titik sensor.
Sementara sang sport faring 1000 cc punya 5 sensor. Lokasi IMU-nya sendiri berada di bawah jok bagian depan atau tengah pada motor.
Monkey memiliki jarak sumbu roda 1.155 mm dan ketinggian jok dari permukaan tanah 776 mm. Ground clearance-nya (jarak terendah ke tanah) 160 mm.
Joknya terbuat dari karet uretan dengan kepadatan tinggi, untuk memberikan kenyamanan yang maksimal. Tangki imutnya dapat menampung bensin sebanyak 5,6 liter. Kendati begitu, bobot sepeda motor ini tergolong ringan, hanya 107 kg.
Jantung pacunya mesin silinder tunggal horizontal 125 cc, SOHC dengan girboks manual 4-percepatan menjadi andalan motor buatan Thailand. Suplai bahan bakar menggunakan PGM-FI electronic fuel injection dengan sistem pendingin udara.
Tenaga maksimal yang dihasilkan yaitu 9,6 Hp di 7.000 rpm dan torsi sebesar 11 Nm di putaran 5.250 rpm. Diameter dan panjang langkah sebesar 52,4 x 57,9 dengan perbandingan kompresi 9,3:1. Cukup tangguh untuk ukuran motor kecil. (*)

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad