ICDN Kalbar Gelar Muswil II, Momentum Konsolidasi Cendekiawan Dayak dan Penguatan Pendidikan Generasi Muda


KUBU RAYA, KP – Menjelang terselenggaranya Musyawarah Wilayah II (Muswil II) Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Provinsi Kalimantan Barat pada 21 November 2025, semangat kolektif para cendekiawan Dayak semakin menguat. Perhelatan lima tahunan yang akan digelar di Hotel Dangau, Kubu Raya ini dipandang sebagai momen penting untuk memperkuat peran strategis ICDN sekaligus merumuskan arah baru pemberdayaan masyarakat Dayak, khususnya di bidang pendidikan dan penguasaan teknologi.

Ketua DPW ICDN Kalimantan Barat, Adrianus Asia Sidot, menegaskan bahwa Muswil kali ini bukan hanya soal pergantian kepengurusan. Lebih dari itu, Muswil II diharapkan menjadi panggung yang menunjukkan eksistensi sekaligus soliditas para cendekiawan Dayak dalam menjawab dinamika zaman. Ia menilai bahwa ICDN harus mampu berdiri sejajar dengan organisasi cendekiawan nasional lainnya melalui kepemimpinan yang visioner, program yang terukur, serta komitmen kuat terhadap penguatan sumber daya manusia.

Dalam penjelasannya, Adrianus Asia Sidot menyoroti persoalan yang masih membayangi masyarakat Dayak hingga kini, yaitu keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi. Padahal, peluang beasiswa terbuka sangat luas, baik dari pemerintah maupun berbagai lembaga swasta. Namun, kurangnya informasi ke masyarakat membuat kesempatan itu sering tidak dimanfaatkan maksimal. Karena itu, ICDN diharapkan dapat tampil sebagai jembatan informasi, pendamping, dan fasilitator bagi generasi muda Dayak yang ingin melanjutkan pendidikan.

Ia juga kembali menggagas pentingnya membangun dana abadi pendidikan bagi masyarakat Dayak. Dana ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang dapat menunjang anak-anak Dayak berprestasi agar bisa menempuh pendidikan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Menurutnya, gagasan ini harus terus diperjuangkan oleh kepengurusan ICDN berikutnya.

Selain isu pendidikan, Ketua DPW ICDN Kalbar juga menekankan pentingnya kesiapan generasi muda Dayak menghadapi era kecerdasan buatan dan ekonomi digital. Ia menilai, ICDN harus mampu menyusun program-program yang meningkatkan literasi digital dan kemampuan teknologi informasi, sehingga generasi Dayak tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pelaku aktif dalam transformasi digital.

Sementara itu, Ketua Panitia Muswil II ICDN Kalbar, Martinus Beltra, memastikan bahwa persiapan acara telah mencapai 90 persen. Panitia kini memasuki tahap finalisasi teknis. Sejumlah 120 hingga 150 peserta diperkirakan hadir, terdiri dari pengurus kabupaten/kota, tokoh masyarakat, hingga perwakilan Pengurus Nasional ICDN dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Jakarta.

Terkait pemilihan Ketua DPW ICDN Kalbar periode 2025–2030, Martinus menyebut bahwa sejumlah tokoh telah menunjukkan minat. Namun sesuai aturan organisasi, semua pencalonan akan dibuka secara resmi pada sidang pleno Muswil. Panitia berharap, ketua terpilih nantinya merupakan figur yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan sumber daya manusia Dayak serta mampu membawa ICDN memasuki era baru kepemimpinan yang lebih inovatif dan adaptif.

Menutup keterangannya, Adrianus Asia Sidot menyampaikan apresiasi kepada panitia sekaligus pesan kepada seluruh peserta dan masyarakat Dayak. Ia berharap Muswil II menjadi wadah yang produktif, tempat para cendekiawan menyumbangkan ide-ide terbaiknya. Ia juga mengajak masyarakat Dayak untuk terus mendukung ICDN sebagai lembaga intelektual yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan dan pembangunan komunitas.

“Membangun pendidikan Dayak bukanlah mimpi yang mustahil. Selama kita berjalan bersama, setiap cita-cita itu bisa diwujudkan,” ujarnya penuh optimisme. (*/Red) 

Kapuas Post

Kapuas Post merupakan media lokal Kalimantan Barat yang mencoba eksis kembali menjadi media online

Lebih baru Lebih lama

ads

Pasang Iklan Kapuas Post

ads

نموذج الاتصال