PONTIANAK, KP – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, resmi membuka Festival Literasi 2025 sekaligus mengukuhkan Bunda Literasi se-Kalbar dalam sebuah seremoni yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar, Kamis (20/11/2025). Acara yang diinisiasi oleh dinas terkait ini menjadi momentum besar dalam upaya memperkuat gerakan literasi di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Norsan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan literasi sebagai gerakan bersama, bukan sekadar program pendidikan yang dibebankan kepada sekolah. Ia menekankan bahwa budaya membaca, berdialog, berpikir, dan berkarya harus dibangun sejak dalam keluarga. Menurutnya, literasi adalah pondasi utama untuk menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing.
“Saya mengajak guru, orang tua, dan masyarakat Kalimantan Barat untuk menjadikan momentum ini sebagai gerakan bersama. Literasi bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga tugas keluarga dan lingkungan. Mari kita bangun budaya membaca, budaya berdialog, budaya berpikir, dan budaya berkarya di rumah kita masing-masing,” ujar Gubernur Kalbar.
Selain itu, Norsan berharap kegiatan Festival Literasi 2025 dapat memberi motivasi bagi anak-anak di Kalbar agar semakin bersemangat menuntut ilmu dan menyelesaikan pendidikan dengan baik. Dengan meningkatnya minat belajar generasi muda, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar diharapkan dapat terus mengalami kemajuan.
Pada kesempatan yang sama, Erlina Norsan yang dikukuhkan sebagai Bunda Literasi sekaligus Bunda Guru Provinsi Kalbar menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya festival tersebut. Ia menekankan pentingnya terobosan dalam peningkatan kualitas pendidik, terutama pendidik PAUD yang menjadi fondasi utama pendidikan anak usia dini.
Erlina mengungkapkan rencananya untuk mendorong peningkatan kompetensi guru PAUD melalui pendidikan Strata 1 (S1). Langkah ini akan diwujudkan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di Kalbar yang akan ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pada 27 November mendatang. Lebih jauh, ia berencana membuka peluang beasiswa bagi guru PAUD bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kita harus punya terobosan bagaimana seluruh guru PAUD yang belum punya potensi untuk pendidikan PAUD Strata Satu, maka kita akan kolaborasi dengan CSR perusahaan yang ada di Kalbar,” tegas Erlina. Ia menilai masih banyak guru PAUD yang belum memahami pola asuh yang tepat untuk anak usia dini, sehingga peningkatan kompetensi menjadi kebutuhan mendesak.
Festival Literasi 2025 ini menjadi tonggak penting bagi Kalimantan Barat dalam memperkuat ekosistem literasi. Dukungan pemerintah, kolaborasi lintas sektor, serta peran aktif masyarakat diharapkan dapat melahirkan generasi yang lebih berkualitas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.(Rif)

