ZHEJIANG, KP – Kabar membanggakan datang dari ujung timur Pulau Jawa. Dalam kompetisi yang diikuti oleh 270 desa wisata dari 65 negara, Kampung Berseri Astra Kemiren menjadi salah satu yang berhasil mencuri perhatian dunia berkat konsistensinya dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan keberlanjutan. Penghargaan ini diterima langsung oleh Muhamad Nanda Al Hakim Akbar, tokoh penggerak masyarakat setempat yang selama ini aktif memimpin berbagai inisiatif pemberdayaan di desa tersebut.
Melalui Upgrade Programme, UN Tourism akan memberikan pendampingan khusus bagi perwakilan KBA Kemiren untuk memperkuat berbagai aspek pengelolaan, mulai dari tata kelola destinasi, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga strategi keberlanjutan lingkungan dan sosial. Hasil dari pendampingan ini diharapkan dapat membawa KBA Kemiren naik kelas menjadi bagian dari kategori Best Tourism Villages di masa mendatang.
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha mampu menciptakan dampak berkelanjutan bagi ekonomi lokal dan pelestarian budaya,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto. Ia menegaskan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara konsisten dapat menghasilkan perubahan positif yang diakui hingga ke tingkat global. “Astra akan terus berkomitmen mendampingi desa-desa binaan agar tumbuh mandiri, inovatif, dan berdaya saing global,” tambahnya.
Program Best Tourism Villages merupakan inisiatif dari UN World Tourism Organization (UNWTO) yang bertujuan memperkuat kapasitas desa wisata potensial agar mampu mencapai standar tertinggi dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Ajang ini juga menjadi wadah bagi perwakilan desa wisata dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman, membangun kolaborasi, dan belajar langsung dari para pakar global tentang praktik terbaik pengembangan pariwisata ramah lingkungan.
Sejak tahun 2024, Astra telah memberikan pendampingan berkelanjutan kepada Kampung Berseri Astra Kemiren melalui empat pilar utama: pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan. Di bidang kesehatan, Astra meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dengan menyediakan peralatan darurat seperti kotak P3K dan kursi roda, serta mengadakan penghargaan bagi kader kesehatan dan program deteksi dini ibu hamil.
Pada pilar pendidikan, dukungan diberikan melalui pengembangan sarana belajar anak usia dini, penyediaan buku cerita, alat pembelajaran, serta pelatihan kreativitas bagi guru dan anak-anak. Sementara dalam pilar lingkungan, Astra mendorong penerapan ekonomi sirkular dengan pelatihan pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik dan pembangunan biogas rumah tangga untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Di sisi kewirausahaan, Astra membantu pengembangan usaha lokal berbasis budaya Osing, mulai dari toko oleh-oleh, wisata kuliner, hingga promosi produk khas daerah. Kini terdapat 50 pemilik homestay dengan 92 kamar, 40 pelaku pasar lokal, serta 40 anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang bersama-sama mengelola kegiatan pariwisata dan seni di desa. Setiap tahun, lebih dari 3.000 wisatawan lokal dan mancanegara datang ke Kemiren untuk menikmati pesona budaya Osing dan keindahan alam desa yang asri.
Pendampingan lintas sektor ini menjadikan Kampung Berseri Astra Kemiren sebagai contoh nyata bagaimana sinergi antara pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan keberlanjutan sosial dapat berjalan seiring. Capaian ini tidak hanya membawa nama Banyuwangi ke panggung dunia, tetapi juga memperkuat komitmen Astra untuk terus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Semangat yang tertanam dalam program Kampung Berseri Astra sejalan dengan cita-cita “Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa”, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dari Kemiren, semangat ini kini menggema hingga tingkat global—sebuah bukti bahwa kearifan lokal Indonesia mampu memberi inspirasi bagi dunia.(*/Red)
Melalui Upgrade Programme, UN Tourism akan memberikan pendampingan khusus bagi perwakilan KBA Kemiren untuk memperkuat berbagai aspek pengelolaan, mulai dari tata kelola destinasi, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga strategi keberlanjutan lingkungan dan sosial. Hasil dari pendampingan ini diharapkan dapat membawa KBA Kemiren naik kelas menjadi bagian dari kategori Best Tourism Villages di masa mendatang.
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha mampu menciptakan dampak berkelanjutan bagi ekonomi lokal dan pelestarian budaya,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto. Ia menegaskan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara konsisten dapat menghasilkan perubahan positif yang diakui hingga ke tingkat global. “Astra akan terus berkomitmen mendampingi desa-desa binaan agar tumbuh mandiri, inovatif, dan berdaya saing global,” tambahnya.
Program Best Tourism Villages merupakan inisiatif dari UN World Tourism Organization (UNWTO) yang bertujuan memperkuat kapasitas desa wisata potensial agar mampu mencapai standar tertinggi dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Ajang ini juga menjadi wadah bagi perwakilan desa wisata dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman, membangun kolaborasi, dan belajar langsung dari para pakar global tentang praktik terbaik pengembangan pariwisata ramah lingkungan.
Sejak tahun 2024, Astra telah memberikan pendampingan berkelanjutan kepada Kampung Berseri Astra Kemiren melalui empat pilar utama: pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan. Di bidang kesehatan, Astra meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dengan menyediakan peralatan darurat seperti kotak P3K dan kursi roda, serta mengadakan penghargaan bagi kader kesehatan dan program deteksi dini ibu hamil.
Pada pilar pendidikan, dukungan diberikan melalui pengembangan sarana belajar anak usia dini, penyediaan buku cerita, alat pembelajaran, serta pelatihan kreativitas bagi guru dan anak-anak. Sementara dalam pilar lingkungan, Astra mendorong penerapan ekonomi sirkular dengan pelatihan pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik dan pembangunan biogas rumah tangga untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Di sisi kewirausahaan, Astra membantu pengembangan usaha lokal berbasis budaya Osing, mulai dari toko oleh-oleh, wisata kuliner, hingga promosi produk khas daerah. Kini terdapat 50 pemilik homestay dengan 92 kamar, 40 pelaku pasar lokal, serta 40 anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang bersama-sama mengelola kegiatan pariwisata dan seni di desa. Setiap tahun, lebih dari 3.000 wisatawan lokal dan mancanegara datang ke Kemiren untuk menikmati pesona budaya Osing dan keindahan alam desa yang asri.
Pendampingan lintas sektor ini menjadikan Kampung Berseri Astra Kemiren sebagai contoh nyata bagaimana sinergi antara pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan keberlanjutan sosial dapat berjalan seiring. Capaian ini tidak hanya membawa nama Banyuwangi ke panggung dunia, tetapi juga memperkuat komitmen Astra untuk terus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Semangat yang tertanam dalam program Kampung Berseri Astra sejalan dengan cita-cita “Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa”, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dari Kemiren, semangat ini kini menggema hingga tingkat global—sebuah bukti bahwa kearifan lokal Indonesia mampu memberi inspirasi bagi dunia.(*/Red)
