PONTIANAK, KP - Dalam upaya memperkenalkan inovasi digital yang berpadu dengan semangat pelestarian budaya lokal, Panitia Penyelenggara Pertemuan dan Diskusi Media menggelar kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 16 Oktober 2025, di Kafe KIYOSU, Jalan Profesor Dokter H. Hadari Nawawi, tepatnya di kawasan Perpustakaan Kampus Universitas Tanjungpura (UNTAN).
Suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif mewarnai kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah awak media dari berbagai platform di Pontianak tersebut.
Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat hubungan antara dunia digital dan budaya, dua hal yang sering dianggap berjalan di jalur berbeda, namun sejatinya dapat saling mendukung. Dalam forum tersebut, diperkenalkan aplikasi digital Epplemart, inovasi layanan belanja modern berbasis teknologi yang dihadirkan oleh PT. Pilar Belanja Digital Khatulistiwa.
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berbelanja kebutuhan harian secara efisien, cepat, dan aman sebuah terobosan yang mencerminkan kemajuan teknologi digital di Pontianak.
Namun, kegiatan ini tidak semata-mata berbicara tentang inovasi teknologi. Panitia juga memaparkan rencana penyelenggaraan Pagelaran Naga Tenaga Baru 2026, sebuah acara budaya yang digagas oleh Perkumpulan Dragon Lion Tenaga Baru. Pagelaran tersebut diharapkan menjadi simbol perpaduan antara nilai-nilai tradisional dan semangat modernitas yang berkembang di masyarakat saat ini.
Pimpinan PT. Pilar Belanja Digital Khatulistiwa, Mario Futusa, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran media dalam mendukung percepatan adopsi teknologi dan penyebarluasan informasi di era digital.
Ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh rekan media yang telah hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
“Dukungan media merupakan energi besar dalam memperkenalkan layanan digital Epplemart kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi lintas sektor,” ujar Mario dengan penuh optimisme. Ia menambahkan bahwa sinergi antara pelaku inovasi, dunia usaha, dan media akan menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem digital yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.
Sementara itu, Michael Nervando, Ketua Koordinator Pagelaran Naga Tenaga Baru X Epplemart, menuturkan bahwa kegiatan budaya seperti Pagelaran Naga Tenaga Baru 2026 akan menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi digital.
Menurutnya, kemajuan teknologi tidak seharusnya menggerus nilai-nilai tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pontianak, melainkan harus menjadi alat untuk memperkenalkannya kepada dunia.
“Kami berharap, media dapat terus menjadi mitra strategis dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan inovasi daerah kepada publik. Kolaborasi ini bukan hanya memperluas jangkauan informasi, tetapi juga menjaga semangat kebersamaan dalam membangun citra positif daerah,” ungkap Michael.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Pagelaran Naga Tenaga Baru 2026 tidak hanya akan menjadi pertunjukan budaya semata, tetapi juga wadah kreativitas bagi generasi muda Pontianak untuk mengekspresikan ide dan bakat mereka.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bukti nyata bahwa kemajuan digital dan pelestarian budaya dapat berjalan berdampingan, saling menguatkan, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Kolaborasi antara Epplemart dan Pagelaran Naga Tenaga Baru menjadi contoh sinergi yang harmonis antara inovasi teknologi dan pelestarian warisan budaya.
Di satu sisi, Epplemart hadir sebagai representasi kemajuan digital yang membawa efisiensi dan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, pagelaran budaya menjadi penjaga nilai-nilai tradisi dan identitas lokal yang perlu terus dirawat di tengah perubahan zaman.
Melalui kegiatan ini, Pontianak memperlihatkan wajah baru sebagai kota yang tidak hanya bergerak maju dalam bidang teknologi, tetapi juga tetap berakar kuat pada kearifan lokalnya. Semangat kolaborasi lintas sektor yang ditunjukkan dalam acara ini menjadi cermin bahwa masa depan kota ini dapat dibangun melalui keseimbangan antara inovasi dan budaya, antara modernitas dan tradisi.
Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, Pontianak berpotensi tumbuh menjadi pusat inovasi dan kebudayaan di Kalimantan Barat sebuah kota yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga kaya secara nilai dan identitas.(*/Red)
Suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif mewarnai kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah awak media dari berbagai platform di Pontianak tersebut.
Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat hubungan antara dunia digital dan budaya, dua hal yang sering dianggap berjalan di jalur berbeda, namun sejatinya dapat saling mendukung. Dalam forum tersebut, diperkenalkan aplikasi digital Epplemart, inovasi layanan belanja modern berbasis teknologi yang dihadirkan oleh PT. Pilar Belanja Digital Khatulistiwa.
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berbelanja kebutuhan harian secara efisien, cepat, dan aman sebuah terobosan yang mencerminkan kemajuan teknologi digital di Pontianak.
Namun, kegiatan ini tidak semata-mata berbicara tentang inovasi teknologi. Panitia juga memaparkan rencana penyelenggaraan Pagelaran Naga Tenaga Baru 2026, sebuah acara budaya yang digagas oleh Perkumpulan Dragon Lion Tenaga Baru. Pagelaran tersebut diharapkan menjadi simbol perpaduan antara nilai-nilai tradisional dan semangat modernitas yang berkembang di masyarakat saat ini.
Pimpinan PT. Pilar Belanja Digital Khatulistiwa, Mario Futusa, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran media dalam mendukung percepatan adopsi teknologi dan penyebarluasan informasi di era digital.
Ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh rekan media yang telah hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
“Dukungan media merupakan energi besar dalam memperkenalkan layanan digital Epplemart kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi lintas sektor,” ujar Mario dengan penuh optimisme. Ia menambahkan bahwa sinergi antara pelaku inovasi, dunia usaha, dan media akan menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem digital yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.
Sementara itu, Michael Nervando, Ketua Koordinator Pagelaran Naga Tenaga Baru X Epplemart, menuturkan bahwa kegiatan budaya seperti Pagelaran Naga Tenaga Baru 2026 akan menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi dan transformasi digital.
Menurutnya, kemajuan teknologi tidak seharusnya menggerus nilai-nilai tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pontianak, melainkan harus menjadi alat untuk memperkenalkannya kepada dunia.
“Kami berharap, media dapat terus menjadi mitra strategis dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan inovasi daerah kepada publik. Kolaborasi ini bukan hanya memperluas jangkauan informasi, tetapi juga menjaga semangat kebersamaan dalam membangun citra positif daerah,” ungkap Michael.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Pagelaran Naga Tenaga Baru 2026 tidak hanya akan menjadi pertunjukan budaya semata, tetapi juga wadah kreativitas bagi generasi muda Pontianak untuk mengekspresikan ide dan bakat mereka.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bukti nyata bahwa kemajuan digital dan pelestarian budaya dapat berjalan berdampingan, saling menguatkan, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Kolaborasi antara Epplemart dan Pagelaran Naga Tenaga Baru menjadi contoh sinergi yang harmonis antara inovasi teknologi dan pelestarian warisan budaya.
Di satu sisi, Epplemart hadir sebagai representasi kemajuan digital yang membawa efisiensi dan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, pagelaran budaya menjadi penjaga nilai-nilai tradisi dan identitas lokal yang perlu terus dirawat di tengah perubahan zaman.
Melalui kegiatan ini, Pontianak memperlihatkan wajah baru sebagai kota yang tidak hanya bergerak maju dalam bidang teknologi, tetapi juga tetap berakar kuat pada kearifan lokalnya. Semangat kolaborasi lintas sektor yang ditunjukkan dalam acara ini menjadi cermin bahwa masa depan kota ini dapat dibangun melalui keseimbangan antara inovasi dan budaya, antara modernitas dan tradisi.
Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, Pontianak berpotensi tumbuh menjadi pusat inovasi dan kebudayaan di Kalimantan Barat sebuah kota yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga kaya secara nilai dan identitas.(*/Red)

