PONTIANAK, KP - PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan mencatatkan pertumbuhan positif di hampir seluruh indikator keuangan utama hingga akhir September 2025. Pencapaian ini menjadi bukti ketangguhan dan konsistensi Bank Kalbar dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional sekaligus memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menyampaikan rasa syukur atas hasil yang dicapai. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh jajaran Bank Kalbar dan kepercayaan masyarakat Kalimantan Barat yang terus mempercayakan pengelolaan dananya kepada bank kebanggaan daerah tersebut. “Pertumbuhan ini adalah hasil kerja keras seluruh insan Bank Kalbar dan kepercayaan masyarakat yang luar biasa. Kami berkomitmen untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Hingga September 2025, total aset Bank Kalbar menembus angka Rp26,57 triliun, tumbuh 6,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp24,99 triliun. Kenaikan ini menegaskan posisi Bank Kalbar sebagai lembaga keuangan daerah yang tangguh, terpercaya, dan terus berkembang di tengah tantangan ekonomi nasional.
Pertumbuhan juga terlihat pada sektor penyaluran kredit yang mencapai Rp17,23 triliun, naik 7,02 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp16,10 triliun. Kinerja ini mencerminkan komitmen Bank Kalbar dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha di sektor produktif dan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Kalimantan Barat.
Komitmen terhadap inklusi keuangan juga terlihat dari capaian Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang mencapai 40,87 persen, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 30 persen. Angka ini menunjukkan konsistensi Bank Kalbar dalam memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank Kalbar mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,86 persen, dari Rp19,28 triliun menjadi Rp20,41 triliun. Peningkatan ini menandakan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap Bank Kalbar, sekaligus memperkokoh fondasi likuiditas bank untuk mendukung kegiatan intermediasi di daerah.
Kinerja cemerlang Bank Kalbar juga tercermin dari laba bersih yang berhasil diraih sebesar Rp386,63 miliar pada September 2025, tumbuh 7,47 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba ini menjadi sinyal positif bahwa Bank Kalbar mampu menjaga efisiensi operasional, meningkatkan kualitas aset, dan memperkuat struktur permodalan di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
Selain fokus pada pertumbuhan bisnis, Bank Kalbar juga menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan transaksi digital di tengah maraknya kejahatan siber. Rokidi menuturkan bahwa pihaknya terus memperkuat sistem keamanan digital serta gencar melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan online seperti phishing dan scamming.
“Kepercayaan nasabah adalah prioritas utama kami. Karena itu, kami terus memperkuat sistem keamanan digital dan memastikan setiap transaksi berjalan aman dan terpercaya,” tegasnya.
Sebagai bagian dari transformasi digital yang berkelanjutan, Bank Kalbar terus mengembangkan fitur keamanan berlapis dalam aplikasi perbankannya dan bekerja sama dengan otoritas terkait guna menjamin keamanan transaksi nasabah. Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Bank Kalbar untuk menghadirkan layanan yang cepat, mudah, dan aman di era digital.
Rokidi menambahkan bahwa pihaknya optimis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2025. “Bank Kalbar akan terus berinovasi dan memperkuat transformasi digital untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kalimantan Barat,” ujarnya.
Dengan kinerja yang solid dan strategi bisnis yang berkelanjutan, Bank Kalbar semakin mantap melangkah sebagai bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat—Bank Kalbar, Bank Kite, Punye Kite—yang tidak hanya tumbuh secara angka, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi daerah.(*