PONTIANAK, KP - Di Jalan Purnama, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, berdiri sebuah inisiatif sederhana namun berdampak besar, Bank Sampah Rosella. Dikelola oleh Simin, bank sampah ini mulai hadir di tengah masyarakat sejak 14 Juni 2013 dan kemudian diresmikan pada 1 Desember 2015 oleh Wakil Wali Kota Pontianak saat itu.
Bank Sampah Rosella, sumber : istimewa |
Dalam perjalanannya yang sudah satu dekade, Bank Sampah Rosella terus menjadi wadah bagi masyarakat sekitar untuk menyalurkan kepedulian terhadap lingkungan.
Simin mengisahkan bagaimana awalnya Bank Sampah Rosella hanya menerima sampah dari warga sekitar. Namun seiring waktu, semakin banyak pihak yang terlibat, termasuk sekolah-sekolah di Pontianak seperti SMA Negeri 3 dan SMA IT Al-Mumtaz.
Konsep yang diusung mirip dengan bank sampah pada umumnya, di mana warga yang menyetorkan sampah yang telah dipilah bisa menukarkannya dengan rupiah. Bahkan, saldo tersebut bisa digunakan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Sampah yang masuk ke kami harus sudah dipilah supaya memudahkan kami mendaur ulang,” ujar Simin.
Namun tidak semua jenis sampah bisa dikelola. Sesekali, Bank Sampah Rosella menerima gadget seperti ponsel dan tablet dalam kondisi rusak maupun masih berfungsi meski sudah jadul.
Pengambilan sampah ke SMA di Pontianak, sumber foto : istimewa |
“Kami bingung mau diapakan gadget-gadget itu, karena tidak bisa mengolahnya,” tambahnya.
Keresahan seperti inilah yang coba dijawab oleh Urban Republic lewat program UR Zero Waste, sebuah langkah nyata dalam pengelolaan sampah elektronik. Program ini diluncurkan pada perayaan sembilan tahun kehadiran Urban Republic di Indonesia.
Melalui UR Zero Waste, masyarakat diajak mendonasikan gadget yang sudah tidak terpakai, mulai dari ponsel, kabel, powerbank, laptop, hingga smartwatch dan CCTV.
Seluruh barang yang terkumpul dimasukkan ke dalam Gadget Box yang saat ini tersedia di beberapa gerai Urban Republic di Jakarta, seperti Kota Kasablanka, Pondok Indah Mall, Lippo Mall Puri, SMS, dan Senayan City.
CEO Erajaya Active Lifestyle, Djohan Sutanto, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan.
“Pertumbuhan bisnis harus sejalan dengan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Melalui kerja sama dengan mitra resmi berlisensi, gadget-gadget tersebut akan didaur ulang secara ramah lingkungan. Urban Republic menargetkan penurunan jejak karbon sebesar 3–5 persen setiap tahun melalui program ini, dengan rencana ekspansi ke berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Pontianak.
Selain menghadirkan program keberlanjutan, Urban Republic juga menggelar UR Festival 2025, sebuah perayaan teknologi dan gaya hidup digital. Festival ini bukan sekadar ajang promosi, melainkan perwujudan kampanye Mudahnya Jadi Generasi Aktif.
Melalui rangkaian acara ini, masyarakat diperkenalkan dengan beragam gadget terbaru seperti smartphone, TWS, smartwatch, hingga perangkat smart home yang dirancang untuk mendukung produktivitas dan kreativitas.
Djohan menekankan, “UR Festival 2025 adalah puncak ekspresi dari komitmen kami untuk mendukung Generasi Aktif Indonesia. Kami ingin menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dalam membentuk gaya hidup yang lebih positif.”
Semarak festival ini juga diramaikan dengan program promosi seperti Glegar Gadget yang berlangsung 8 September hingga 6 Oktober 2025.
Pelanggan bisa menikmati potongan harga hingga Rp2,6 juta, cicilan 0 persen hingga 24 bulan, tambahan diskon bank hingga Rp1,5 juta, serta kesempatan memenangkan hadiah menginap di Bali lewat program Top Spender.
Tak ketinggalan, ada flash sale, voucher tambahan, serta Gatcha Game berhadiah merchandise dan gadget di toko.
Sementara itu, program Serbu Gadget yang berlangsung 22–28 September 2025 menawarkan diskon tambahan hingga Rp1,6 juta untuk berbagai produk pilihan.
Dari Pontianak hingga Jakarta, kisah Bank Sampah Rosella dan langkah Urban Republic lewat UR Zero Waste menunjukkan benang merah yang sama, kepedulian terhadap lingkungan di tengah perkembangan teknologi.
Di satu sisi, sampah rumah tangga diolah untuk memberi manfaat ekonomi bagi warga. Di sisi lain, limbah elektronik yang sulit dikelola mendapat solusi ramah lingkungan. Bersama-sama, keduanya menjadi bagian dari upaya menjaga bumi di era digital, Original & Terlengkap hanya di Urban Republic, Pasti Ada Solusinya!(Rif)