PONTIANAK, KP – Kepedulian Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda, kembali ditunjukkan melalui kegiatan makan gratis bergaya prajurit yang digelar di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Miftahul Ulum, Jalan Kebangkitan Nasional, Pontianak Utara, Jumat (26/9/2025).
Dengan konsep sederhana namun penuh makna, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael, S.Sos., M.Si. turut hadir langsung memastikan para siswa merasakan pengalaman makan ala prajurit yang tak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga membangun karakter.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 TNI yang disinergikan dengan peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Panglima TNI melalui video konferensi dari Lanud Adi Soemarmo, Solo. Namun Kodam XII/Tpr memilih menghadirkannya dengan pendekatan berbeda.
Alih-alih mendatangkan makanan dari dapur pusat sebagaimana skema MBG, dapur lapangan khas prajurit justru dipindahkan langsung ke halaman sekolah.
Semua hidangan dimasak sejak dini hari, sehingga tersaji hangat dalam wadah ompreng khas TNI, memberikan pengalaman autentik bagi para siswa.
“Sekarang sedang tren makan bergizi gratis. Kita juga ikut mendukung, tapi konsepnya kita buat ala prajurit. Masaknya masih fresh, baru dimulai dari jam enam pagi,” ujar Pangdam dengan penuh semangat.
Lebih dari sekadar membagikan makanan, kegiatan ini dirancang sebagai sarana pendidikan karakter. Para siswa diajak untuk mandiri, mengambil jatah makan sendiri, lalu bertanggung jawab membersihkan peralatan makan mereka tanpa bantuan orang lain.
Proses mencuci pun diajarkan secara berurutan mulai dari membuang sisa makanan, menyabuni, membilas hingga sterilisasi dengan metode steam khas dapur TNI.
Menurut Pangdam, pembiasaan seperti ini penting agar anak-anak tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga tumbuh dengan mental tangguh dan beretika.
Harapan besar disampaikan Mayjen Jamallulael agar seluruh elemen masyarakat turut menyukseskan program makan bergizi gratis pemerintah. Ia menilai masih banyak sekolah yang belum memiliki dapur layak untuk menjalankan program tersebut. Karena itu, Kodam XII/Tpr sementara menjadi “ban serep” untuk memastikan murid-murid MTS Miftahul Ulum tetap bisa merasakan manfaatnya.
Keceriaan tampak jelas di wajah para siswa. Salah satunya Khoirul Nazam, murid kelas VII A, yang ikut merasakan langsung kehangatan hidangan prajurit. Dengan polos ia menyampaikan rasa bahagianya.
“Terima kasih bapak Panglima telah menyediakan makan gratis. Makanannya enak,” tuturnya singkat namun penuh ketulusan.
Kegiatan sederhana ini membuktikan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat bukan hanya soal keamanan, tetapi juga soal kepedulian dan kebersamaan. Dari dapur lapangan yang berpindah ke sekolah, hingga ompreng yang menghidangkan kehangatan semua menjadi simbol bahwa semangat gotong royong masih hidup dan terus dibagikan untuk generasi penerus bangsa.(*/Red)
