Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

Dukun CabulKalbarKubu raya

Residivis Modus Dukun Gadungan Cabuli Remaja, Polres Kubu Raya Ungkap Kasus

KUBU RAYA,KP – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kubu Raya kembali mengungkap kasus pencabulan yang dilakukan dengan modus berpura-pura sebagai ahli pengobatan spiritual. Seorang pria lanjut usia berinisial PA, yang diketahui merupakan residivis kasus serupa, diamankan aparat kepolisian setelah terbukti mencabuli seorang remaja putri berusia 17 tahun sebanyak dua kali.

Kasus ini bermula ketika korban mendatangi PA untuk meminta bantuan menghapus ingatan tentang mantan kekasihnya. Pelaku yang mengaku sebagai orang pintar melihat celah dan memanfaatkan situasi tersebut. Alih-alih memberikan pengobatan, ia justru melancarkan aksi bejatnya. PA sendiri mengakui kepada penyidik bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan spiritual apa pun, dan pengakuan itu hanyalah modus untuk mendekati korban.

Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, IPTU Nunut Rivaldo Simanjuntak, memaparkan kronologi kejadian. Aksi pertama dilakukan pada Senin, 28 Juli 2025 sekitar pukul 23.00 WIB di kamar rumah orang tua pelaku di Kecamatan Sungai Ambawang. Dua hari kemudian, tepatnya Rabu, 30 Juli 2025 sekitar pukul 12.00 WIB, pelaku kembali mengulangi perbuatannya dengan membawa korban ke salah satu kamar Hotel Benua Mas di Jalan 28 Oktober, Kubu Raya.

“Tersangka melakukan aksi bejatnya sebanyak dua kali dengan dalih mampu menyembuhkan penyakit korban. Padahal itu hanya tipu muslihat untuk melancarkan niat jahatnya,” ungkap IPTU Nunut Rivaldo dalam konferensi pers di Mapolres Kubu Raya, Senin (22/9/2025).

Atas perbuatannya, PA dijerat Pasal 81 Ayat (1) dan (2) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 76 D UU Nomor 35 Tahun 2014. Ancaman hukuman yang menanti tidak ringan, yakni pidana penjara maksimal 15 tahun.

“Pelaku sudah kami tahan dan proses hukumnya berjalan. Ini bentuk komitmen Polres Kubu Raya dalam menangani kasus perlindungan anak,” tegas IPTU Nunut.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus yang mengatasnamakan kemampuan supranatural atau pengobatan alternatif. “Modus seperti ini berbahaya karena memanfaatkan kelemahan psikologis korban. Kami imbau orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya agar tidak terjebak dalam tipu daya,” pungkasnya.(*/Red)

Baca Juga

Post Top Ad