Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

KalbarPontianakUntan

Jejak Ilmuwan Muda dari Pontianak, Kiprah Akademik Dr. Hansen Tandra di Panggung Dunia

PONTIANAK, KP – Dari tepi Sungai Kapuas, lahir seorang anak daerah yang kini menjelma menjadi sosok ilmuwan muda dengan kiprah akademik hingga kancah internasional. Dialah Dr. Hansen Tandra, S.M., M.Si., alumni Universitas Tanjungpura (Untan) yang membuktikan bahwa kerja keras, tekad, dan semangat belajar mampu membawa anak Pontianak menembus panggung dunia. Lahir pada 7 Mei 1996, Hansen meniti perjalanan panjang yang berawal dari ruang kuliah sederhana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan hingga berhasil meraih gelar doktor pada usia 27 tahun.

Langkah awalnya dimulai saat menjadi mahasiswa Manajemen Keuangan angkatan 2014. Tugas akhirnya yang berjudul “Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan BI-Rate Terhadap Yield Obligasi Korporasi” menjadi pintu masuknya dalam dunia riset. Seiring berjalannya waktu, Hansen aktif berorganisasi dan mengikuti berbagai kompetisi esai maupun business plan di tingkat nasional. Kala itu, ia tak pernah membayangkan akan menempuh studi hingga jenjang doktoral di usia muda. Namun jalan hidup membawanya pada peluang besar.

Tahun 2019 menjadi titik balik ketika ia lolos program beasiswa PMDSU (Program Magister-Doktor untuk Sarjana Unggul) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Program percepatan ini mempertemukannya dengan pengalaman akademik yang berbeda. Di IPB, Hansen menyelesaikan tesis tentang Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk meraih gelar Magister, kemudian melanjutkan dengan disertasi bertajuk “Dinamika Perdagangan Produk Turunan Kelapa Sawit Indonesia-Malaysia dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Negara” yang mengantarkannya meraih gelar doktor.

Meski sempat kesulitan beradaptasi dengan kultur akademik baru, Hansen menjadikan pengalaman tersebut sebagai pembelajaran berharga. Baginya, atmosfer akademik di IPB yang penuh semangat riset membuka pola pikir baru tentang arti penelitian. Statistik, mata kuliah yang dulu dianggap menakutkan, justru menjadi senjata utamanya dalam meneliti. Dari situ, ia tumbuh menjadi peneliti produktif dengan publikasi di berbagai jurnal internasional bereputasi.

Sejak Oktober 2024, Hansen melanjutkan kiprahnya di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui program pascadoktoral. Fokus risetnya tak jauh dari isu perdagangan internasional, industri kelapa sawit, hingga pengaruh digitalisasi terhadap sektor riil. Hasil karyanya telah melahirkan 15 publikasi ilmiah terindeks Scopus, mayoritas berada di peringkat Q1 hingga Q3, menjadikannya salah satu peneliti muda dengan kontribusi signifikan dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Keberhasilannya tak lepas dari peran para mentor yang membimbingnya, mulai dari Dr. Mochammad Ridwan Ristyawan di Untan hingga Prof. Arif Imam Suroso di IPB. Hansen tak segan menyebut nama-nama tersebut sebagai sosok penting dalam perjalanan akademiknya. Baginya, keberhasilan lulus doktor di usia 27 tahun adalah hasil dari kombinasi kerja keras, doa, serta bimbingan para guru.

Meski telah menjejakkan kaki di panggung akademik dunia, Hansen tak pernah melupakan tanah kelahirannya. Ia percaya potensi anak-anak muda Kalbar sangat besar, hanya saja butuh dukungan berupa sosialisasi beasiswa, pelatihan, dan lingkungan yang mendorong lahirnya gagasan. Ia pun menyimpan keinginan untuk kembali ke Pontianak sebagai dosen di Untan, sebagai bentuk pengabdian dan rasa terima kasih pada daerah yang telah membesarkannya.

Perjalanan hidup Dr. Hansen Tandra adalah cermin bahwa keberanian merantau, konsistensi belajar, dan dedikasi penuh pada riset dapat membuka jalan menuju pencapaian yang luar biasa. Dari Pontianak, ia melangkah ke Bogor, menembus panggung riset internasional, dan kini berkontribusi bagi bangsa melalui lembaga riset nasional. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa pendidikan bukan hanya jalan menuju perubahan diri, tetapi juga sarana untuk membangun masyarakat dan daerah asal. (*/Red) 

Baca Juga

Post Top Ad