Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

GotoIndosatKombisTeknologi

Sahabat-AI, Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Digital Indonesia

JAKARTA, KP - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan teknologi lokal dengan meluncurkan Sahabat-AI, model Large Language Model (LLM) terbaru yang memiliki kapasitas 70 miliar parameter. Kehadiran model ini tidak hanya menjadi pencapaian teknis, tetapi juga simbol nyata dari semangat kedaulatan digital Indonesia yang digaungkan pemerintah. 
 


Sahabat-AI pertama kali diperkenalkan pada ajang Indosat Indonesia AI Day pada November 2024, dan sejak saat itu terus berkembang menjadi sebuah ekosistem AI yang inklusif, canggih, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Model berkemampuan multibahasa ini kini hadir dalam Bahasa Indonesia serta empat bahasa daerah – Jawa, Sunda, Bali, dan Batak – ditambah dukungan untuk sejumlah bahasa internasional, menjadikannya sebagai platform yang benar-benar relevan dengan keragaman Indonesia.

Peluncuran Sahabat-AI turut memperkenalkan layanan chat terbaru yang dapat diakses melalui situs sahabat-ai.com maupun aplikasi GoPay dalam menu “Layanan Favorit Warga”. Layanan ini menawarkan pengalaman interaktif yang lebih alami dan informatif, dengan penalaran yang lebih canggih berkat peningkatan jumlah parameternya. Kehadiran fitur ini menandai awal dari pemanfaatan LLM untuk aplikasi sehari-hari yang dekat dengan masyarakat.

Direktur Utama GoTo Group, Patrick Walujo, menekankan bahwa kemampuan multibahasa dan akurasi tinggi yang ditawarkan Sahabat-AI mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha dari berbagai skala di seluruh Indonesia. Dengan menyematkan layanan ini langsung dalam aplikasi GoPay yang sudah digunakan oleh jutaan orang, GoTo memperluas jangkauan teknologi ini ke lapisan masyarakat yang lebih luas, menjadikan AI sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison memainkan peran strategis dalam menyediakan infrastruktur yang kokoh melalui GPU Merdeka, teknologi cloud AI yang dikembangkan oleh anak perusahaan Lintasarta. Inisiatif ini memastikan bahwa data-data penting tidak keluar dari wilayah Indonesia, menjaga kepatuhan terhadap regulasi nasional, dan memperkuat kemandirian digital bangsa.

President Director dan CEO Indosat, Vikram Sinha, menegaskan bahwa Sahabat-AI adalah wujud kolaborasi untuk menciptakan aset nasional dalam bentuk teknologi yang dibangun dengan prinsip keamanan, keberlanjutan, dan keberpihakan pada budaya lokal. Menurutnya, infrastruktur lokal bukan hanya soal teknis, tetapi tentang menyediakan fondasi yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat menikmati manfaat teknologi secara adil.

Pemerintah pun menyambut positif pengembangan ini. Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut kedaulatan data sebagai bagian penting dari kemerdekaan bangsa di era digital. Ia mengapresiasi langkah GoTo dan Indosat dalam membangun teknologi yang memahami bahasa dan budaya bangsa sendiri, menjadikannya sebagai langkah penting dalam perjalanan transformasi digital nasional.

Tak hanya berhenti pada pengembangan teknologi, Sahabat-AI juga memberikan ruang bagi pertumbuhan talenta nasional. Melalui program magang terstruktur, mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia terlibat langsung dalam proses pelatihan dan pengembangan model. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata di lapangan. Komang Ayu, salah satu peserta dari Universitas Udayana, menyampaikan bahwa dirinya memperoleh pemahaman mendalam tentang pengolahan dataset, arsitektur model, hingga tahapan pelatihan LLM.

Kolaborasi yang melibatkan universitas-universitas ternama seperti Universitas Indonesia, ITB, UGM, IPB University, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Udayana, serta organisasi media seperti Kompas Group, Republika, Tempo, dan Hukumonline, menjadi penggerak utama untuk memastikan bahwa Sahabat-AI terus relevan dan berkualitas. Dengan melibatkan banyak pihak, pengembangan ini menjadi semacam gerakan gotong royong digital, mencerminkan semangat Indonesia dalam menyongsong masa depan teknologi.

Sejak dirilisnya model pertama dengan 8 dan 9 miliar parameter, Sahabat-AI telah diunduh lebih dari 35.000 kali melalui platform Hugging Face. Kini dengan model 70 miliar parameter yang tersedia secara gratis dan terbuka, pengembang dari berbagai latar belakang dapat bereksperimen, membangun aplikasi, dan menciptakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, dari skala startup hingga institusi besar.

Sahabat-AI bukan sekadar lompatan teknologi. Ia adalah simbol tekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam menghadapi tantangan digital global. Dengan semangat kolaborasi, keberagaman, dan inovasi, Indonesia kini memiliki fondasi yang kuat untuk menjadi pemain utama dalam era kecerdasan buatan.(*/Red)

Baca Juga

Post Top Ad