JAKARTA, KP – PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) kembali menegaskan posisinya sebagai perusahaan teknologi berbasis konektivitas yang progresif dengan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024. Dalam rapat yang berlangsung hari ini, Indosat menunjukkan komitmen kuat terhadap penciptaan nilai jangka panjang melalui konsistensi pembagian dividen, sekaligus memperkuat langkah transformasionalnya menjadi perusahaan berbasis teknologi kecerdasan buatan atau AI TechCo.
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp2,7 triliun, setara dengan Rp83,3 per saham. Keputusan ini mencerminkan kinerja keuangan Indosat yang stabil dan berkelanjutan sejak proses merger yang dilakukan pada awal 2022. Lebih dari sekadar pembagian laba, keputusan ini menjadi simbol nyata dari arah strategis perusahaan dalam memberikan imbal hasil yang menarik bagi pemegang saham, sekaligus menjaga fondasi pertumbuhan bisnis jangka panjang.
President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menegaskan bahwa pembagian dividen ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap arah transformasi perusahaan. "Seiring dengan pertumbuhan kami menjadi AI-TechCo, pembagian dividen ini menjadi bukti nyata neraca keuangan yang sehat serta komitmen kami dalam memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan. Ini adalah cerminan kepercayaan pemegang saham atas arah strategi kami dan kemampuan tim dalam mengeksekusi dengan fokus pada konsumen dan misi memberdayakan Indonesia,” ujar Vikram.
Transformasi Indosat menjadi AI TechCo tidak hanya berhenti pada jargon semata. Indosat telah menyesuaikan izin usahanya sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 sebagai dasar hukum perluasan kegiatan, yang mencakup pengembangan solusi berbasis AI, layanan TIK terintegrasi, dan konsultasi berbasis Internet of Things (IoT). Selain itu, fokus juga diarahkan pada pemanfaatan data untuk mendukung sektor strategis seperti kesehatan dan keuangan digital.
Langkah konkret Indosat dalam mewujudkan transformasi tersebut terlihat dari keberhasilannya menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang secara komersial mengimplementasikan teknologi AI-RAN. Kerja sama strategis dengan Nokia dan NVIDIA yang diumumkan dalam Mobile World Congress 2025 di Barcelona menjadi titik penting, di mana teknologi ini mempercepat efisiensi jaringan 5G Cloud RAN dan turut mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Tak berhenti di sana, Indosat juga aktif mendorong adopsi AI di berbagai sektor industri, termasuk sektor pertambangan melalui inisiatif seperti “Indonesia AI Day for Mining Industry”.
Selain menyetujui pembagian dividen, RUPST juga menghasilkan sejumlah keputusan penting lainnya. Mulai dari pengesahan laporan keuangan 2024, penetapan remunerasi dewan, hingga penunjukan akuntan publik dan perubahan susunan direksi serta dewan komisaris. Rapat juga membahas studi kelayakan atas rencana penambahan kegiatan usaha dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagai upaya penyesuaian dengan ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Susunan Direksi yang baru berlaku sejak 1 Agustus 2025 hingga RUPST tahun 2027 menempatkan Vikram Sinha kembali sebagai Direktur Utama bersama enam direktur lainnya. Sementara itu, Dewan Komisaris juga diperkuat dengan berbagai nama dari beragam latar belakang strategis, termasuk tokoh publik seperti Rudiantara dan Ajay Bahri sebagai Komisaris Independen.
Melalui langkah strategis dan kepemimpinan yang kuat, Indosat Ooredoo Hutchison memperlihatkan bagaimana perusahaan tidak hanya berfokus pada hasil keuangan jangka pendek, tetapi juga menyiapkan diri untuk menjadi pionir dalam industri teknologi yang mengedepankan efisiensi, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat melalui inovasi. Di tengah tantangan dan dinamika industri, arah baru Indosat sebagai AI TechCo menjadi penanda bahwa masa depan industri telekomunikasi nasional sedang bergerak ke level yang lebih tinggi.(*/Red)