Kegiatan ini diawali dengan workshop bertema “Membangun Kesadaran Peduli Lingkungan, Kolaborasi untuk Masa Depan Bumi Kita” yang berlangsung di Resto Bandar Mempawah. Sebanyak 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, termasuk Komunitas Mempawah Mangrove Conservation (MMC), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), siswa SMK Negeri 1 Mempawah, kelompok nelayan, dan masyarakat umum.
Ketua SMSI Kalbar, Muhammad Khusyairi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kontribusi nyata SMSI dalam membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup.
“Setelah workshop, kami melanjutkan dengan penanaman 1.500 batang mangrove. Ini adalah wujud kolaborasi yang kami harapkan dapat menggugah kepedulian semua pihak,” ujar Khusyairi, yang akrab disapa Sery Tayan, didampingi Sekretaris SMSI Kalbar, Ahmad Madani.
Penanaman mangrove ini juga melibatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mempawah, sebagai bagian dari sinergi lintas sektor dalam menjaga ekosistem pesisir.
Dalam sesi workshop, peserta mendapatkan pemaparan dari Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah serta Komunitas MMC, yang membahas dampak kerusakan lingkungan dan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove sebagai benteng alami wilayah pesisir.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran luas di tengah masyarakat Mempawah agar semakin peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Khusyairi.
Seluruh rangkaian kegiatan dipandu oleh Penasehat dan Pembina SMSI Kalbar, Susanto, SE, yang turut memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh peserta. (*/Red)