JAKARTA, KP – Industri pembiayaan di Indonesia akan segera menyaksikan langkah strategis yang signifikan. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) mengumumkan rencana penggabungan dua entitas besar tersebut. Dalam rencana ini, Adira Finance akan menjadi pihak yang menerima penggabungan. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi konsolidasi Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia, serta mencerminkan upaya untuk memperkuat posisi Adira Finance sebagai pemimpin pasar dalam industri multifinance nasional.
Kedua perusahaan merupakan pemain utama di sektor pembiayaan, dengan total aset kumulatif sebelum penggabungan mencapai Rp 38,4 triliun. Dengan skala yang semakin besar, penggabungan ini diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan keuangan hingga ke pelosok negeri, dari Aceh hingga Papua, serta meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan kepada masyarakat.
Langkah ini juga merupakan kelanjutan dari akuisisi yang telah dilakukan oleh MUFG Bank, Ltd. dan Adira Finance terhadap saham Mandala Finance yang rampung pada 13 Maret 2024. Dalam transaksi tersebut, MUFG Bank dan Adira Finance menginvestasikan total Rp 7 triliun untuk mengambil alih 80,6% saham Mandala Finance. Per 31 Maret 2025, kepemilikan MUFG Bank atas Mandala Finance meningkat menjadi 89,26%, sementara Adira Finance tetap memegang 10%.
Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyatakan bahwa penggabungan ini menjadi tonggak penting bagi Adira Finance dalam memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang. Ia menekankan bahwa pengalaman luas Mandala Finance, khususnya di luar Pulau Jawa, akan menjadi kekuatan besar yang melengkapi jaringan, teknologi, dan kapabilitas Adira Finance. Dengan dukungan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan MUFG, Adira Finance optimistis mampu menghadirkan solusi pembiayaan yang semakin inklusif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Mandala Finance sendiri dikenal luas sebagai lembaga pembiayaan yang memiliki basis pelanggan kuat di kawasan Indonesia Timur. Selama ini, perusahaan tersebut aktif dalam melayani segmen menengah ke bawah, kelompok yang menjadi motor penting bagi penggerak inklusi keuangan nasional. Rencana penggabungan ini akan dilaksanakan dengan penuh perhatian terhadap hak dan kepentingan para pelanggan, mitra, serta karyawan, sesuai dengan regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.
Danny Hendarko, yang telah ditunjuk sebagai Direktur Utama Mandala Finance melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tengah menanti persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyambut baik langkah ini. Ia melihat penggabungan sebagai transformasi strategis yang akan membuka berbagai peluang baru bagi seluruh pemangku kepentingan. Ia juga memastikan bahwa proses transisi akan dilakukan secara mulus dan transparan, tanpa mengesampingkan kepentingan pelanggan, mitra, maupun karyawan.
Rencana penggabungan ini juga sejalan dengan strategi MUFG dalam memperkuat portofolio bisnisnya di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang dipandang sebagai pasar potensial. MUFG menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan nasional melalui kolaborasi erat dengan entitas-entitas lokal.
Yasushi Itagaki, Group COO-I dan Head of Global Commercial Banking Business MUFG, menegaskan bahwa penggabungan ini menjadi wujud nyata dari aspirasi MUFG untuk menjadi mitra keuangan terpercaya. Ia meyakini bahwa integrasi Adira Finance dan Mandala Finance akan memberi dampak positif, baik dari sisi bisnis maupun sosial, dengan memperluas akses pembiayaan dan memperkuat inklusi keuangan di Indonesia.
Dengan sinergi antara kekuatan dua entitas ini, masyarakat akan mendapatkan akses yang lebih luas terhadap layanan pembiayaan formal. Tak hanya memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah yang selama ini kurang terlayani, integrasi ini juga menghadirkan produk pembiayaan yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai segmen. Kualitas pelayanan juga akan ditingkatkan melalui penguatan jaringan operasional, pengembangan teknologi digital, serta perluasan layanan berbasis platform.
Proses penggabungan ini masih menanti persetujuan dari OJK dan para pemegang saham yang akan diajukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) masing-masing entitas. Target penyelesaian penggabungan ini dijadwalkan pada 1 Oktober 2025. Selama masa transisi, operasional kedua perusahaan akan tetap berjalan normal, dengan tidak adanya perubahan dalam layanan kepada pelanggan maupun kerja sama dengan mitra bisnis.
Manajemen kedua perusahaan telah menyiapkan strategi komunikasi yang komprehensif untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pelanggan, karyawan, dealer, vendor, agen, hingga mitra lainnya, menerima informasi secara akurat dan tepat waktu. Segala perkembangan terkait penggabungan ini akan dikomunikasikan melalui berbagai saluran resmi, termasuk situs web Adira Finance, Mandala Finance, dan Bursa Efek Indonesia.(*/Red)