Delegasi Indonesia Soroti Pemberdayaan Perempuan Digital di W20 Summit Afrika Selatan


JAKARTA, KP - Konferensi Tingkat Tinggi Women20 (W20) Summit yang berlangsung pada 12–14 Oktober 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan, resmi ditutup dengan seruan agar para pemimpin G20 memprioritaskan kebijakan yang berdampak langsung terhadap kehidupan perempuan dan anak perempuan. Ajang ini menjadi momentum penting bagi Indonesia yang kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesetaraan gender melalui berbagai inisiatif strategis, termasuk program pemberdayaan perempuan berbasis digital Sisternet sebagai salah satu best practice.

W20 Summit merupakan salah satu engagement group dalam arsitektur G20 yang bertugas memberikan masukan kebijakan kepada jalur Sherpa dan kelompok kerja. Tahun ini, W20 menyerahkan Komuniké W20 kepada Empowerment of Women Working Group (EWWG) untuk dibahas dalam pertemuan teknis dan sidang tingkat menteri. Rekomendasi tersebut kemudian diangkat ke Leaders’ Declaration pada G20 Summit sebagai bentuk komitmen resmi kepala negara dan pemerintahan anggota G20. Proses ini memastikan rekomendasi W20 tertransformasi menjadi kebijakan nyata yang selaras dengan mandat G20.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Amurwani Dwi Lestariningsih, menyatakan bahwa Indonesia hadir secara aktif dan substantif dalam forum tersebut. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa komitmen G20 memberikan hasil nyata bagi perempuan dan anak perempuan melalui penguatan ekonomi perawatan (care economy), peningkatan literasi dan inklusi digital yang aman, serta pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender. Indonesia juga mendorong perluasan akses pembiayaan dan pasar bagi UMKM perempuan agar mereka mampu bersaing di tengah perubahan ekonomi global.

Di sela-sela pembahasan kebijakan, Indonesia turut mengangkat program Sisternet besutan XLSMART sebagai contoh praktik baik pemberdayaan perempuan di tanah air. Program tersebut secara konsisten meningkatkan literasi digital, kapasitas kewirausahaan, serta kepemimpinan perempuan melalui pelatihan, mentoring, dan edukasi keuangan. Aplikasi Sisternet juga menjadi pusat kampanye keamanan digital yang kini terintegrasi dalam berbagai kegiatan pelatihan di tingkat nasional.

Tahun ini, W20 Summit menandai satu dekade perjalanan W20 di bawah Presidensi G20 Afrika Selatan dengan penyerahan resmi Komuniké W20 dan peluncuran W20 Legacy Project 2025. Inisiatif tersebut bertujuan mempercepat pemberdayaan ekonomi perempuan di ekosistem G20 dan memastikan rekomendasi kebijakan dapat diadopsi lintas negara. Pelaksanaan W20 Summit juga diwarnai seremoni penyerahan komunike kepada Pemerintah Afrika Selatan serta penegasan solidaritas global untuk memperjuangkan masa depan yang setara dan berkeadilan bagi perempuan.

Kepala Delegasi W20 Afrika Selatan, Profesor Narnia Bohler-Muller, menyerukan kepada para pemimpin G20 untuk memprioritaskan pemberdayaan perempuan melalui kebijakan inklusif yang mencakup akses pendidikan, kesehatan, inklusi keuangan, dan dukungan kewirausahaan. Komuniké tersebut diserahkan kepada Menteri Pemukiman Afrika Selatan, Thembisile Simelane, untuk diteruskan kepada otoritas terkait yang akan menyampaikannya kepada para pemimpin G20.

Dari Indonesia, Ketua Delegasi W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi bersama perwakilan Adelia Theresa Panjaitan mendorong pemimpin global untuk mengambil tindakan konkret dalam mengatasi ketidaksetaraan sistemik yang masih dihadapi perempuan. Dalam sesi khusus memperingati 10 tahun W20, Hadriani menegaskan pentingnya kolaborasi sektor swasta dalam memanfaatkan teknologi sebagai katalis untuk meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan akses pasar bagi perempuan. Menurutnya, dukungan mulai dari literasi digital, pembiayaan responsif gender, hingga inkubasi UMKM sangat diperlukan untuk memastikan manfaatnya menjangkau hingga akar rumput.

Perwakilan Indonesia untuk EMPOWER Alliance, Yessie D. Yosetya, menambahkan bahwa Sisternet telah diposisikan sebagai platform kolaborasi terbuka yang mendukung perjalanan karir, pengembangan bisnis, serta perluasan jejaring pemasaran UMKM perempuan. Pesan utama Sisternet sepanjang kuartal akhir 2025, “Satu Hati, Berjuta Inspirasi”, turut menggambarkan semangat kolaboratif Indonesia untuk mendorong program yang dapat diadopsi lintas presidensi G20 dan selaras dengan agenda EWWG serta kebutuhan negara-negara di Global South.

Menjelang akhir agenda, Komuniké W20 yang dibahas dalam EWWG pada Oktober 2025 di Gauteng direkomendasikan untuk diadopsi ke dalam Leaders’ Declaration G20 Summit. Indonesia menyampaikan komitmen kuat untuk terus memajukan kesetaraan gender melalui kebijakan ekonomi perawatan, inklusi keuangan, dan upaya pemberantasan kekerasan terhadap perempuan.

Sebanyak 20 negara hadir dalam pertemuan ini, termasuk Argentina, Australia, Brasil, Indonesia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Arab Saudi, India, serta sejumlah negara Afrika. Para delegasi menegaskan kembali komitmen global mempercepat kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kerja sama lintas negara dan pendekatan kebijakan yang lebih inklusif. W20 Summit Afrika Selatan pun menutup rangkaian agendanya dengan optimisme menuju masa depan di mana perempuan dapat berpartisipasi penuh dalam kepemimpinan, ekonomi, serta pembangunan berkelanjutan.(*/Red)

Kapuas Post

Kapuas Post merupakan media lokal Kalimantan Barat yang mencoba eksis kembali menjadi media online

Lebih baru Lebih lama

ads

Pasang Iklan Kapuas Post

ads

نموذج الاتصال