JAKARTA, KP - Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan II-2025 yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengangkat pembahasan khusus mengenai peran strategis industri otomotif nasional, khususnya pada segmen kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
Laporan tersebut menyoroti tema “Peran Strategis Industri Otomotif Indonesia: Kontribusi, Tantangan, dan Peluang Pertumbuhan di Tengah Dinamika Ekonomi”, yang mencerminkan besarnya potensi sekaligus tantangan sektor ini di tengah perubahan ekonomi global dan domestik.
OJK mengungkapkan bahwa posisi Indonesia dalam lanskap industri otomotif global justru menunjukkan tren semakin menguat, meski pertumbuhan ekonomi domestik masih berfluktuasi.
OJK mengungkapkan bahwa posisi Indonesia dalam lanskap industri otomotif global justru menunjukkan tren semakin menguat, meski pertumbuhan ekonomi domestik masih berfluktuasi.
Indonesia kini menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain strategis dalam industri otomotif dunia dengan berhasil masuk dalam jajaran 15 besar produsen kendaraan global pada tahun 2024. Capaian ini menempatkan Indonesia dalam peta persaingan dengan negara-negara yang telah lama mendominasi industri otomotif dunia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam siaran pers pada Sabtu, 11 Oktober 2025, menjelaskan bahwa industri otomotif memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam siaran pers pada Sabtu, 11 Oktober 2025, menjelaskan bahwa industri otomotif memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Kontribusi sektor ini tidak hanya terlihat dari sumbangsihnya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga dari efek berganda yang dihasilkannya terhadap berbagai sektor lain, mulai dari manufaktur komponen hingga pembiayaan kendaraan. Namun demikian, Dian mengakui bahwa tren pertumbuhan industri otomotif Indonesia dalam beberapa tahun terakhir masih menunjukkan pola yang fluktuatif.
Ia menekankan pentingnya sinergitas yang kuat antara industri otomotif, lembaga keuangan, dan pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Ia menekankan pentingnya sinergitas yang kuat antara industri otomotif, lembaga keuangan, dan pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Kolaborasi lintas sektor tersebut diyakini dapat mengubah arah masa depan industri otomotif Indonesia, dari sekadar bertahan menghadapi tekanan ekonomi global menjadi sektor yang mampu menciptakan peluang pertumbuhan baru, termasuk dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
Selain membahas sektor otomotif, LSPI Triwulan II-2025 juga menyajikan tinjauan dan analisis mendalam terhadap perkembangan perekonomian global dan domestik serta kaitannya dengan kinerja sektor perbankan nasional.
Selain membahas sektor otomotif, LSPI Triwulan II-2025 juga menyajikan tinjauan dan analisis mendalam terhadap perkembangan perekonomian global dan domestik serta kaitannya dengan kinerja sektor perbankan nasional.
Laporan ini menyoroti aspek penyaluran kredit dan pembiayaan, profil risiko perbankan, serta perkembangan kebijakan yang dikeluarkan OJK selama periode laporan. Tidak hanya itu, LSPI juga memuat perkembangan kelembagaan perbankan dan koordinasi antar lembaga yang berkaitan dengan stabilitas sektor keuangan.
Melalui laporan ini, OJK menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sektor keuangan nasional sekaligus mendorong pertumbuhan industri strategis seperti otomotif agar mampu menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia di tengah tantangan dan perubahan global yang dinamis.(*/Red)
Melalui laporan ini, OJK menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sektor keuangan nasional sekaligus mendorong pertumbuhan industri strategis seperti otomotif agar mampu menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia di tengah tantangan dan perubahan global yang dinamis.(*/Red)


