Desa Sejahtera Astra Bajawa Ekspor 15 Ton Kopi ke Thailand, Bukti Kemandirian Ekonomi Desa Timur Indonesia

NUSA TENGGARA TIMUR, KP — Komitmen Astra dalam mendukung kemandirian ekonomi desa kembali terbukti melalui pelepasan ekspor perdana komoditas kopi sebanyak 15 ton green bean dari Desa Sejahtera Astra Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, menuju Thailand dengan nilai ekspor mencapai lebih dari Rp1,65 miliar, pada Senin (13/10).


Acara pelepasan ekspor ini diresmikan oleh Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal RI, Yusra, didampingi oleh Wakil Bupati Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim IPB University Ernan Rustiadi, serta Head of Environment and Social Responsibility Astra Diah Suran Febrianti. Turut hadir pula perwakilan Pemerintah Kecamatan Bajawa, Pemerintah Desa Mukuvoka, serta tokoh Kampung Adat Ekoheto.

“Sebagai bagian dari semangat Astra untuk sejahtera bersama bangsa, kegiatan ini mencerminkan komitmen kami dalam mendampingi masyarakat desa agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha menjadi kunci dalam menghadirkan produk bernilai tambah dari desa. Melalui inisiatif ekspor komoditas kopi ini, kami berharap dapat membuka akses pasar yang lebih luas dan memperkuat rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto.

Program Desa Sejahtera Astra Bajawa merupakan hasil kolaborasi antara Astra dan IPB University sejak tahun 2024 untuk membangun ekosistem bisnis kopi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia. Melalui program ini, Astra berupaya memperkuat kapasitas petani, mendorong regenerasi pelaku usaha tani muda, serta memperluas akses pasar bagi komoditas unggulan lokal.

Hingga kini, tercatat 204 masyarakat desa telah terlibat dalam program tersebut, dengan peningkatan pendapatan petani kopi mencapai 72%, penyerapan 54 tenaga kerja baru, serta 100% produk kopi terserap pasar. Program ini juga melahirkan dua penggerak muda, Bernard Suryanto Langoday dan Philipus Donnie Kabe, yang menjadi contoh nyata regenerasi petani muda di Bajawa.

Ekspor ke Thailand ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Desa Sejahtera Astra Bajawa untuk menembus pasar internasional dan memperkuat posisi kopi Bajawa sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia. Berkat penerapan Good Agricultural Handling Practices (GAHP) dan pelatihan intensif dari IPB University, para petani kini mampu menghasilkan kopi berkualitas tinggi dengan cita rasa khas dataran tinggi Flores.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian rumah pengering kopi (greenhouse) yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi kopi Bajawa. Fasilitas ini menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem bisnis kopi yang berkelanjutan sekaligus mendorong masyarakat desa untuk terus berinovasi dalam menghasilkan produk turunan kopi.

Sejak diluncurkan pada 2018, program Desa Sejahtera Astra telah menjangkau 1.280 desa di 35 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 468 desa telah berhasil melakukan ekspor dengan total nilai ekspor mencapai Rp349 miliar pada periode 2020–2024. Selain itu, Astra juga telah membina lebih dari 19.000 UMKM melalui Yayasan Astra dan Grup Bisnis Astra.

Semangat Astra dalam memperkuat kolaborasi multipihak untuk memperluas akses pasar produk unggulan desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan sejalan dengan cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa” dan komitmen mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(*/Red)

Kapuas Post

Kapuas Post merupakan media lokal Kalimantan Barat yang mencoba eksis kembali menjadi media online

Lebih baru Lebih lama

ads

Pasang Iklan Kapuas Post

ads

نموذج الاتصال