PONTIANAK, KP — Tidak banyak yang menyangka, tumpukan sampah plastik atau kertas yang sering dianggap tidak berharga, justru bisa berubah menjadi tabungan emas. Inilah yang diwujudkan lewat kerja sama Bank Sampah Palem Asri dengan PT Pegadaian melalui program “Memilah Sampah, Menabung Emas.”
Berlokasi di Jalan Dr. Wahidin, Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Kota, Bank Sampah Palem Asri menjadi tempat masyarakat menukarkan sampah rumah tangga tertentu dengan uang yang kemudian dikonversikan menjadi saldo tabungan emas. Program unik ini terbukti mendapat sambutan hangat dari warga Pontianak.
Herman, pegawai Bank Sampah Palem Asri sejak 2017, menuturkan bahwa program bersama Pegadaian tersebut menjadi daya tarik utama masyarakat.
“Yang membuat masyarakat rajin membawa sampah ke sini ya karena ada program tukar sampah jadi tabungan emas,” ujarnya.
Sampah yang diterima untuk ditukar antara lain botol dan gelas plastik, buku, majalah, hingga pamflet. Namun, sampah dapur atau sisa makanan tidak termasuk kategori yang bisa ditukar.
Tak hanya masyarakat umum, beberapa sekolah di Kota Pontianak seperti MIN 2 dan SMP 24 juga aktif mengirimkan sampah untuk dijadikan saldo tabungan emas. Herman bahkan berseloroh, dirinya yang setiap hari mengelola sampah justru belum punya tabungan emas.
"Saya yang memilah sampah untuk jadi saldo tabungan emas, malah saya sendiri belum punya tabungan emas dari Pegadaian," kelakar Herman.
Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Pontianak, Abdul Lafaz Isnaini, menegaskan bahwa Bank Sampah Palem Asri adalah satu-satunya bank sampah binaan Pegadaian di Pontianak. Kerja sama ini, katanya, merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekaligus memberikan reward kepada masyarakat yang mau berkontribusi dalam pengelolaan sampah.
“Program ini bagian dari gerakan bersama Pegadaian Mengemaskan Indonesia. Semua sampah yang dibawa masyarakat akan dihitung dan nilainya diakumulasikan dalam saldo tabungan emas. Jika sudah mencukupi, saldo tersebut bisa ditukar menjadi emas batangan,” jelas Abdul Lafaz.
Ia berharap kolaborasi dengan Bank Sampah Palem Asri dapat terus berjalan, bahkan semakin meluas.
“Semoga kerja sama ini tetap terjalin dengan baik, sehingga manfaatnya semakin banyak dirasakan masyarakat,” tutupnya.
Dengan cara ini, sampah tidak lagi sekadar menjadi masalah, melainkan sumber nilai tambah yang bisa menguntungkan. Bagi masyarakat Pontianak, menabung emas kini tak hanya bisa dilakukan dengan uang, tetapi juga dengan langkah sederhana: memilah sampah.(Rif)