PONTIANAK, KP - Sebagai ibu kota Kalimantan Barat, Pontianak, tidak hanya terkenal dengan kuliner khasnya, tetapi juga menjadi rumah bagi banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terus tumbuh. Salah satunya adalah Yanti Rosmawati, seorang perempuan tangguh yang sejak tahun 2021 menekuni usaha kuliner berbasis olahan sambal cumi. Usaha yang ia beri nama Sambal Resep Bude ini lahir dari kesukaannya terhadap makanan.
![]() |
Yanti dengan sambal cumi olahannya |
“Saya orangnya suka makan, dan pernah satu ketika saya makan sambal cumi di tempat makan, dan karena hal tersebut membuat saya tertarik untuk membuat sambal ini,” ujar Yanti, mengenang awal mula idenya.
Namun, perjalanan itu tidak serta merta mulus. Pada awalnya, ia belum berani untuk menjual hasil olahannya sendiri. Ada rasa ragu dan tidak percaya diri, apakah sambal buatannya bisa diterima orang lain. Tetapi dorongan dari orang-orang terdekat membuat langkahnya semakin mantap.
“Awalnya tidak pede untuk dijual, namun pas teman dan keluarga saya mencicipi sambal cumi buatan saya mereka sarankan untuk dijual,” tambahnya.
“Awalnya tidak pede untuk dijual, namun pas teman dan keluarga saya mencicipi sambal cumi buatan saya mereka sarankan untuk dijual,” tambahnya.
Kata-kata itu menjadi penyemangat besar bagi Yanti untuk melangkah lebih jauh. Dari dapurnya yang sederhana, lahirlah berbagai varian sambal cumi yang kini banyak digemari: sambal cumi petai, sambal cumi asin pedas dower, hingga sambal cumi asin merona yang menggugah selera.
Keunggulan produknya terletak pada kualitas dan ketahanan tanpa bahan pengawet. “Saya memastikan sambal cumi yang kami olah tidak menggunakan bahan pengawet, namun kami bisa memastikan sambalnya tahan lama,” tegas Yanti.
Keunggulan produknya terletak pada kualitas dan ketahanan tanpa bahan pengawet. “Saya memastikan sambal cumi yang kami olah tidak menggunakan bahan pengawet, namun kami bisa memastikan sambalnya tahan lama,” tegas Yanti.
Dengan pengolahan yang tepat, sambal cumi buatannya bisa bertahan hingga satu bulan di suhu ruang, tiga bulan dalam chiller, bahkan sampai setahun bila disimpan di freezer.
Kualitas itulah yang membuat sambalnya tidak hanya dikenal di Kalimantan Barat, tetapi juga merambah hingga ke Bali, Makassar, dan Surabaya.
Yanti tidak hanya mengandalkan penjualan secara offline. Ia juga aktif memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Melalui akun Instagram @SambalResepBude, ia memasarkan produknya kepada pelanggan dari berbagai daerah.
Yanti tidak hanya mengandalkan penjualan secara offline. Ia juga aktif memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Melalui akun Instagram @SambalResepBude, ia memasarkan produknya kepada pelanggan dari berbagai daerah.
“Semoga makin banyak yang tahu dengan sambal cumi buatan saya,” harapnya penuh optimisme.
CIMB Niaga mendukung UMKM untuk tumbuh dan berkembang
Perjalanan Yanti sebagai pelaku UMKM sejalan dengan visi CIMB Niaga dalam mendukung pertumbuhan usaha kecil di Kalimantan Barat. Bank ini menghadirkan berbagai program yang berfokus pada akses pembiayaan, digitalisasi, serta peningkatan kapasitas.
CIMB Niaga mendukung UMKM untuk tumbuh dan berkembang
Perjalanan Yanti sebagai pelaku UMKM sejalan dengan visi CIMB Niaga dalam mendukung pertumbuhan usaha kecil di Kalimantan Barat. Bank ini menghadirkan berbagai program yang berfokus pada akses pembiayaan, digitalisasi, serta peningkatan kapasitas.
Program Mikro Laju, misalnya, telah berjalan sejak 2013 di Pulau Kalimantan dan menyediakan fasilitas pinjaman kredit mikro hingga Rp500 juta. Selain itu, kerja sama dengan perusahaan fintech memungkinkan pelaku usaha mengakses pembiayaan berbasis digital seperti invoice financing yang mempermudah perputaran modal.
Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan sejauh ini pertumbuhan positif pada penyaluran kredit untuk segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah . Per akhir kuartal I/2025, pertumbuhan kredit UMKM CIMB Niaga, mencapai hampir 8% secara tahunan.
“Melihat kondisi ekonomi secara global, kami menyalurkan kredit UMKM dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, untuk dapat menjaga kualitas kredit segmen UMKM CIMB Niaga," ujarnya
CIMB Niaga juga menjalankan program pemberdayaan UMKM melalui Community Link #JadiBerkelanjutan yang meliputi pelatihan literasi digital, pemasaran online, dan pencatatan keuangan. Tak jarang pula, CIMB Niaga menghadirkan acara inspiratif seperti Malam Kejar Mimpi di Pontianak yang menggabungkan diskusi bisnis dan hiburan, sehingga pelaku usaha tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga motivasi untuk terus berkembang.
Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan sejauh ini pertumbuhan positif pada penyaluran kredit untuk segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah . Per akhir kuartal I/2025, pertumbuhan kredit UMKM CIMB Niaga, mencapai hampir 8% secara tahunan.
“Melihat kondisi ekonomi secara global, kami menyalurkan kredit UMKM dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, untuk dapat menjaga kualitas kredit segmen UMKM CIMB Niaga," ujarnya
CIMB Niaga juga menjalankan program pemberdayaan UMKM melalui Community Link #JadiBerkelanjutan yang meliputi pelatihan literasi digital, pemasaran online, dan pencatatan keuangan. Tak jarang pula, CIMB Niaga menghadirkan acara inspiratif seperti Malam Kejar Mimpi di Pontianak yang menggabungkan diskusi bisnis dan hiburan, sehingga pelaku usaha tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga motivasi untuk terus berkembang.
OCTO Mobile hadir memudahkan UMKM untuk go digital
Selain pembiayaan dan pelatihan, dukungan terbesar yang dirasakan pelaku UMKM di era digital adalah hadirnya aplikasi OCTO Mobile dan OCTO Merchant. Melalui ekosistem digital ini, transaksi keuangan menjadi jauh lebih praktis. OCTO Merchant memungkinkan UMKM seperti Yanti menerima pembayaran non-tunai melalui QRIS, sehingga konsumen bisa bertransaksi lebih cepat dan aman. Transaksi pun tercatat otomatis dalam laporan real-time, sehingga tidak ada lagi kerepotan mencatat manual.
Bagi pelaku usaha yang harus rutin berhubungan dengan pemasok, fitur transfer bebas biaya melalui BI-FAST di OCTO Mobile menjadi solusi. Selain itu, pengelolaan keuangan usaha dan pribadi bisa dipisahkan dengan jelas berkat integrasi antara kedua aplikasi tersebut.
Rekam jejak transaksi yang rapi juga membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk mendapatkan pinjaman tanpa agunan, karena bank memiliki data yang akurat untuk menilai kelayakan usaha.
Bagi Yanti, kemudahan digitalisasi ini adalah angin segar. Dengan transaksi yang lebih cepat, modal bisa segera diputar kembali untuk membeli bahan baku. Dengan pencatatan yang lebih rapi, ia bisa lebih fokus mengembangkan variasi produk dan strategi pemasaran.
Bagi Yanti, kemudahan digitalisasi ini adalah angin segar. Dengan transaksi yang lebih cepat, modal bisa segera diputar kembali untuk membeli bahan baku. Dengan pencatatan yang lebih rapi, ia bisa lebih fokus mengembangkan variasi produk dan strategi pemasaran.
Kini, sambal cumi buatan Yanti bukan sekadar produk kuliner, tetapi juga simbol semangat UMKM di Kalimantan Barat yang berani berkembang. Harapan Yanti sederhana yaitu semakin banyak orang mengenal sambal cuminya, baik di Kalbar maupun seluruh Indonesia.
Dan dengan dukungan dari CIMB Niaga berupa edukasi, dan digitalisasi, melalui aplikasi seperti OCTO Mobile, harapan itu semakin dekat menjadi kenyataan.(Rif)