PONTIANAK, KP - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, menggelar pertemuan akrab dengan rekan media dan wartawan di Restoran Sari Bento, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kamis (18/9).
Acara silaturahmi tersebut menjadi momen penting untuk berbagi kebanggaan sekaligus mengumumkan capaian prestisius yang diraih Bank Kalbar di kancah nasional.
Tahun ini, Bank Kalbar berhasil meraih penghargaan dalam ajang bergengsi Banking Innovation & Finance Award (BIFA) Award 2025, sebuah pencapaian yang menandai semakin kuatnya eksistensi bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat di tingkat nasional.
“Baru tahun ini kami diikutkan penghargaan the best dari BIFA 2025,” ujar Rokidi.
Ia menuturkan, Bank Kalbar ditetapkan sebagai yang terbaik untuk kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Sementara untuk wilayah Jawa dan kawasan timur Indonesia, pemenang diberikan kepada BPD lainnya.
Capaian ini, menurutnya, menjadi momentum berharga bagi Bank Kalbar untuk semakin dikenal luas sekaligus memperkuat posisi strategisnya dalam industri perbankan tanah air.
Rokidi menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukanlah hasil kerja pribadi, melainkan buah sinergi yang melibatkan banyak pihak.
“Penghargaan ini bukan karena peran saya saja, tapi peran seluruh lapisan, mulai dari masyarakat, nasabah, karyawan, bahkan media juga berperan. Kalau tanpa itu semua tidak ada cerita tumbuh itu,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi berkesinambungan antara bank, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan demi menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Rokidi juga menyampaikan optimisme bahwa hingga akhir 2025 seluruh target Bank Kalbar akan tercapai. Ia menargetkan total aset bank dapat menembus angka Rp18 triliun lebih, seiring dengan pertumbuhan portofolio kredit dan peningkatan kualitas layanan.
“Insya Allah hingga akhir tahun semua target tercapai, dan tekad saya ekonomi tumbuh serta berkontribusi kepada pemerintah daerah selaku pemegang saham,” ujarnya.
Salah satu penopang utama kinerja Bank Kalbar adalah keberhasilan dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, porsi KUR Bank Kalbar telah mencapai Rp700 miliar, dan rencananya akan ditingkatkan lagi.
“Kemungkinan kita akan minta lagi kepada Pak Menkeu, rencananya ditambah lagi Rp100 miliar, karena target KUR ini setiap tahun selalu tercapai,” terang Rokidi.
Ia menjelaskan, pencapaian tersebut bukan kebetulan, melainkan karena basis Bank Kalbar memang kuat di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hingga kini, penyaluran kredit UMKM telah mencapai sekitar 40 persen, bahkan melampaui target yang ditetapkan regulator.
Hal ini menunjukkan komitmen Bank Kalbar dalam mendukung perekonomian rakyat dan memperkuat pondasi usaha kecil sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Meski demikian, Rokidi juga menegaskan bahwa core business Bank Kalbar pada kredit untuk aparatur sipil negara (ASN) tetap harus dipertahankan. Kredit ASN menjadi pilar yang stabil bagi keberlanjutan usaha bank, sekaligus memberikan ruang untuk memperluas portofolio di sektor lain.
Dengan kombinasi yang seimbang antara kredit ASN dan dukungan bagi UMKM, Bank Kalbar diyakini mampu menjaga kinerja positif sekaligus memenuhi misi sosialnya sebagai bank daerah.
Capaian penghargaan BIFA Award 2025 menjadi bukti nyata bahwa Bank Kalbar terus bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan internal, tetapi juga berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
Sebagai bank milik daerah, setiap rupiah keuntungan yang dicatat akan kembali menjadi dividen bagi pemerintah daerah selaku pemegang saham, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat luas.
Melalui strategi yang terarah, pengelolaan yang profesional, dan sinergi yang kuat dengan berbagai pihak, Bank Kalbar meneguhkan langkahnya untuk menjadi bank daerah unggulan di Indonesia.
Dengan prestasi yang telah diraih, Rokidi optimistis Bank Kalbar akan terus tumbuh, semakin dipercaya masyarakat, dan mampu memberikan layanan terbaik bagi nasabah di Kalimantan Barat maupun di luar daerah.(Rif)