Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

Danrem Abw/121KalbarKapuas Hulu

TNI Sapa Perbatasan dengan Hati, Pangkogabwilhan I Bawa Sukacita ke Nanga Badau

KAPUAS HULU, KP - Suasana hangat penuh kebersamaan menyelimuti Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (8/7/2025), ketika Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, Pangkogabwilhan I, menyapa langsung masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dalam kunjungan kerja yang dirangkai dengan kegiatan bakti sosial. Kunjungan ini bukan hanya menjadi simbol kehadiran negara di wilayah terluar, tetapi juga membawa pesan kemanusiaan yang menyentuh kalbu, terutama bagi masyarakat Nanga Badau yang sehari-hari hidup dalam ketegangan batas dan keterbatasan akses. 
 

Dengan senyum yang tulus dan sapaan penuh kehangatan, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo menyambut setiap warga yang hadir, termasuk anak-anak yang terlihat ceria menyambut kehadiran rombongan TNI. Didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, seperti Danrem 121/Abw Brigjen TNI Purnomosidi, Kasdam XII/Tanjungpura Brigjen TNI Putra Widiyawinaya, serta unsur Forkopimda Kapuas Hulu, kunjungan tersebut berlangsung penuh semangat dan kekeluargaan.

Masyarakat yang memadati area PLBN tampak antusias mengikuti berbagai layanan dan kegiatan yang disediakan. Bagi mereka, kehadiran jenderal bintang tiga di kampung halaman bukan hanya momen langka, tetapi juga menjadi bentuk nyata bahwa negara tidak melupakan mereka. Salah satu wujud perhatian itu diwujudkan melalui pembagian bingkisan kepada para lansia dan warga kurang mampu, yang dilakukan langsung oleh Pangkogabwilhan I secara simbolis. Bingkisan ini memang sederhana, tetapi di baliknya tersemat harapan dan kepedulian yang tulus.

Tak hanya berhenti di sana, kegiatan bakti sosial juga mencakup pelayanan kesehatan gratis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat perbatasan yang sering kesulitan mengakses layanan medis. Deretan tenda pengobatan tampak dipadati warga yang ingin memeriksakan kondisi kesehatan mereka. Dengan dukungan tenaga medis TNI, layanan ini berjalan lancar dan tertib, menunjukkan kesiapan personel militer tak hanya dalam menjaga kedaulatan, tetapi juga dalam merawat sisi kemanusiaan masyarakat.

Salah satu momen yang paling mengundang perhatian adalah pelaksanaan sunatan massal. Anak-anak usia sekolah dasar yang menjadi peserta tampak penuh semangat, meski sedikit gugup. Namun semangat itu berubah menjadi kebanggaan ketika mereka disambut dan disapa langsung oleh Letjen TNI Kunto Arief Wibowo. Sang jenderal, dengan penuh kelembutan, memberikan dukungan moril kepada para bocah pemberani itu—memberikan kesan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa ada negara yang memperhatikan tumbuh kembang mereka, bahkan di tapal batas yang jauh dari gemerlap ibu kota.

Dalam pernyataannya, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo menegaskan bahwa kehadirannya bersama jajaran TNI di Nanga Badau bukanlah sekadar seremonial, melainkan bentuk nyata perhatian dan tanggung jawab terhadap rakyat. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan perpanjangan tangan dari komitmen TNI dalam menjaga dan melindungi masyarakat, tak hanya dari sisi keamanan dan pertahanan, tetapi juga dalam bidang sosial kemasyarakatan.

“Ini adalah bagian dari pengabdian kami. Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan hati. Kegiatan seperti ini adalah salah satu cara kami mempererat hubungan dengan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah perbatasan yang strategis namun rentan secara sosial dan ekonomi,” ujar Letjen Kunto Arief Wibowo di sela kegiatan.

Ia juga menyampaikan bahwa perhatian kepada masyarakat perbatasan harus terus ditingkatkan karena mereka adalah garda depan NKRI. Dalam konteks geopolitik, masyarakat perbatasan memegang peranan penting sebagai penjaga keutuhan negara, dan oleh karena itu, kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas. Pangkogabwilhan I juga berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan dan diperluas cakupannya, agar manfaatnya lebih luas dirasakan oleh masyarakat di berbagai wilayah perbatasan lainnya.

Kegiatan bakti sosial ini menjadi potret betapa pentingnya pendekatan humanis dalam tugas-tugas pertahanan negara. Melalui interaksi langsung antara pemimpin militer dengan masyarakat, muncul jembatan kepercayaan yang kokoh—sebuah kepercayaan bahwa negara hadir, bahwa negara peduli, dan bahwa negara tidak akan membiarkan rakyatnya berjuang sendirian.

Bagi masyarakat Nanga Badau, hari itu akan dikenang sebagai salah satu momen bersejarah. Bukan karena protokoler militer yang megah, tapi karena sentuhan kemanusiaan dari seorang pemimpin TNI yang datang tidak dengan jarak, melainkan dengan kedekatan hati. Dan dari wilayah perbatasan yang sunyi, pesan persatuan dan kepedulian itu pun menggema ke seluruh penjuru negeri: bahwa Indonesia adalah milik semua, dari pusat kota hingga batas negeri.(*/Red)

Baca Juga

Post Top Ad