Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

KalbarPelindoPontianak

Pelabuhan Dwikora Catat Pertumbuhan Arus Petikemas 7 Persen di Paruh Pertama 2025

PONTIANAK, KP – Semester pertama tahun 2025 menjadi periode yang menggembirakan bagi aktivitas logistik di Kalimantan Barat. PT Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak mencatat pertumbuhan arus peti kemas di Pelabuhan Dwikora sebesar 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat, sebanyak 133.164 TEUs berhasil ditangani sepanjang Januari hingga Juni 2025, meningkat dari 124.953 TEUs pada semester pertama 2024.

Peningkatan ini tidak lepas dari naiknya volume peti kemas domestik yang terus menunjukkan tren positif. Selain itu, efisiensi dalam proses bongkar muat turut berkontribusi signifikan terhadap capaian tersebut. Kinerja alat bongkar muat menunjukkan peningkatan yang cukup mencolok, dengan kemampuan menangani rata-rata 29 petikemas per jam—menandakan adanya lonjakan produktivitas di lapangan.

General Manager PT Pelindo Regional 2 Pontianak, Kalbar Yanto, menyebutkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras bersama seluruh pihak yang terlibat dalam operasional pelabuhan.

"Pertumbuhan throughput yang dicapai mencerminkan meningkatnya kepercayaan dan dukungan dari para pemangku kepentingan terhadap layanan Pelindo, khususnya IPC TPK Area Pontianak," terangnya. 

Saat ini, Pelindo Regional 2 Pontianak mengoperasikan terminal petikemas dengan panjang dermaga mencapai 295 meter. Aktivitas bongkar muat didukung oleh fasilitas modern yang terdiri dari dua unit container crane (CC) dan dua unit jib crane. Kehadiran peralatan ini menjamin layanan kapal dapat berlangsung secara efisien dan andal.

Melihat tren yang ada, Kalbar Yanto optimistis bahwa pertumbuhan ini akan berlanjut hingga akhir tahun.

"Kami tegaskan bahwa komitmen perusahaan untuk terus memperkuat layanan demi mendukung stabilitas logistik nasional maupun regional, " ujarnya. 

Capaian positif ini turut mempertegas posisi Pelabuhan Dwikora sebagai simpul logistik strategis di wilayah timur Indonesia, sekaligus menjadi indikator tumbuhnya iklim perdagangan di Kalimantan Barat.(*/Red) 

Baca Juga

Post Top Ad