SINTANG, KP – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa saat Danrem 121/Abw Brigjen TNI Purnomosidi, S.I.P., M.A.P., M.Han., bersama Ketua Persit KCK Koorcab Rem 121 PD XII/Tanjungpura, Ny. Deby Purnomosidi, mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang, salah satu ikon budaya masyarakat Dayak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kunjungan tersebut berlangsung pada Kamis, 12 Juni 2025, dan menjadi bagian dari upaya nyata pelestarian kekayaan budaya lokal.
Rombongan Danrem 121/Abw yang turut didampingi para Kasi Korem 121/Abw, Dandim 1205/Stg, serta pengurus Persit KCK Koorcab Rem 121 PD XII/Tanjungpura, disambut hangat oleh Kepala Dusun Rentap Selatan, Pak Sembay, Danramil setempat, serta para pengrajin tenun yang selama ini menempati rumah betang tersebut sebagai pusat produksi kain tenun ikat khas Sintang.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen TNI Purnomosidi menuturkan bahwa kunjungannya bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai bentuk apresiasi terhadap eksistensi budaya tenun ikat yang telah lama menjadi identitas masyarakat Sintang. Ia secara langsung melihat proses pembuatan tenun dan berbincang dengan para pengrajin, menyimak cerita di balik motif-motif khas yang menjadi ciri kain tenun daerah tersebut.
“Saya sangat terkesan dengan keindahan dan keunikan tenun ikat Sintang. Kain ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mengandung filosofi dan sejarah yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa. Tenun ikat adalah warisan leluhur yang harus terus dilestarikan dan dipromosikan,” ungkap Danrem dengan penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal seperti tenun ikat bukan hanya menjadi tanggung jawab para pengrajin atau masyarakat adat, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Menurutnya, upaya melestarikan kerajinan tangan tradisional di daerah perbatasan seperti Sintang juga merupakan wujud nyata cinta tanah air dan peran aktif dalam memperkuat identitas nasional.
Kunjungan ini pun membawa semangat tersendiri bagi para pengrajin di Rumah Betang Ensaid Panjang. Salah seorang pengrajin mengungkapkan rasa bangganya atas perhatian yang diberikan oleh Danrem 121/Abw dan rombongan. Selain memberi motivasi, kehadiran mereka juga menjadi pengakuan terhadap pentingnya peran pengrajin lokal dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa.
Rumah Betang Ensaid Panjang sendiri telah lama dikenal sebagai pusat produksi kain tenun ikat yang sarat makna dan menjadi daya tarik wisata budaya di Sintang. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, harapan akan keberlangsungan tradisi ini di masa depan semakin terbuka lebar.
Melalui kunjungan tersebut, Brigjen TNI Purnomosidi mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak melupakan akar budaya dan terus bangga terhadap karya-karya asli Indonesia. Sebab, di tengah arus modernisasi, budaya lokal tetap memiliki tempat istimewa sebagai jati diri bangsa yang tak tergantikan.(*/Red)