Pada Triwulan I Tahun 2025, ekonomi Kalimantan Barat mencatat pertumbuhan sebesar 5,00 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Namun demikian, jika dibandingkan dengan Triwulan IV Tahun 2024, perekonomian mengalami kontraksi sebesar 0,50 persen (quarter-to-quarter). Meski demikian, secara nominal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 79,07 triliun, mencerminkan aktivitas ekonomi yang tetap menggeliat di tengah dinamika nasional maupun global.
Sementara itu, kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Barat pada Februari 2025 menunjukkan adanya kenaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 4,23 persen, naik tipis sebesar 0,03 persen poin dibandingkan Februari 2024. Penurunan juga tercatat pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang berada di angka 67,64 persen, atau turun 0,18 persen poin dari tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan adanya tantangan dalam upaya penciptaan lapangan kerja dan partisipasi angkatan kerja, meskipun masih dalam batas yang relatif stabil.
Di sisi lain, kabar positif datang dari dimensi ketimpangan gender. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kalimantan Barat tahun 2024 tercatat sebesar 0,493, mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 0,519. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh perbaikan pada dimensi kesehatan reproduksi dan pemberdayaan, yang mencerminkan kemajuan dalam upaya pengarusutamaan gender dan peningkatan kualitas hidup perempuan di Kalimantan Barat.
Secara keseluruhan, capaian yang dirilis BPS Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan dinamika pembangunan yang kompleks, dengan kombinasi antara pertumbuhan ekonomi yang positif, tantangan di sektor ketenagakerjaan, serta kemajuan dalam pengurangan ketimpangan gender. Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan diharapkan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (*/Red)