PONTIANAK, KP - Pontianak kembali mencatatkan namanya di kancah olahraga nasional melalui prestasi gemilang yang ditorehkan oleh atlet angkat besi andalannya, Dea Anisa Nabila. Dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi Senior 2025 yang digelar di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, pada 13 hingga 18 Mei 2025, Dea berhasil membawa pulang dua medali perunggu. Bertanding di kelas 49 kilogram putri, ia mencatatkan total angkatan 138 kilogram yang terdiri dari 57 kilogram pada angkatan snatch dan 82 kilogram pada clean and jerk.
Pencapaian ini semakin mempertegas posisi Dea sebagai salah satu lifter paling konsisten di Kalimantan Barat. Tak hanya kali ini, sederet prestasi sebelumnya telah menunjukkan kualitasnya sebagai atlet unggulan. Ia pernah menyabet medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh, serta meraih tiga medali emas di Kejurnas PPLP tahun 2023. Tak ketinggalan, medali emas yang ia raih pada ajang Porprov Kalimantan Barat tahun 2022 menjadi bukti kemampuannya yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ketua Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Kota Pontianak, R. Tri Anjasmoro, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Dea. Menurutnya, ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan proses pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan. Ia yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Kota Pontianak, menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong berbagai strategi pembinaan atlet agar prestasi serupa dapat terus terulang dan bahkan meningkat.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum KONI Kota Pontianak, H. Nanang Setiabudi. Ia menilai, keberhasilan Dea di Kejurnas kali ini bukan hanya membawa kebanggaan bagi Kota Pontianak, tetapi juga mewakili semangat dan potensi olahraga Kalimantan Barat di kancah nasional. Ia berharap, pencapaian Dea dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berlatih dan berjuang demi meraih prestasi.
Kejurnas Angkat Besi Senior 2025 sendiri menjadi momen penting bagi pembinaan dan regenerasi atlet angkat besi di Indonesia. Sebanyak 84 atlet dari 25 provinsi bersaing dalam kejuaraan yang diikuti pula oleh 26 pelatih dan 65 ofisial pendukung dari berbagai Pengurus Provinsi PABSI, termasuk dari Papua Tengah. Sekretaris Jenderal PB PABSI, Djoko Pramono, menyebut Kejurnas ini sebagai salah satu strategi utama dalam menghadapi tantangan regenerasi atlet nasional, memastikan bahwa masa depan angkat besi Indonesia tetap terjaga dengan hadirnya talenta-talenta baru.
Prestasi Dea Anisa Nabila dalam ajang nasional ini menjadi penegasan bahwa kerja keras, dukungan pembinaan yang berkelanjutan, serta semangat juang yang tinggi dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan. Dengan usia yang masih muda dan karier yang terus menanjak, Dea diharapkan mampu melanjutkan dominasinya dan bersaing di level internasional di masa mendatang. Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan Indonesia tentu menanti kiprah selanjutnya dari lifter muda berbakat ini.(*/Red)