JAKARTA, KP – Layanan Imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta menorehkan prestasi membanggakan dengan menempati peringkat ke-10 dalam daftar World’s Best Airport Immigration Services 2025 versi Skytrax, lembaga pemeringkat independen berbasis di London, Inggris.
Penghargaan bergengsi ini diumumkan melalui situs resmi Skytrax World Airport Awards dan mencakup penilaian berbagai aspek layanan keimigrasian, mulai dari kedatangan, keberangkatan, efisiensi sistem antrean, kecepatan autogate, hingga sikap dan profesionalisme petugas.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja jajaran Imigrasi Soekarno-Hatta (Soetta) yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah global.
“Peringkat ini adalah hasil kerja keras petugas TPI Soetta, yang tanpa kenal lelah melayani perlintasan penumpang, bahkan di saat libur panjang. Ini adalah bentuk pengakuan atas transformasi layanan Imigrasi Indonesia,” ujar Menteri Agus, Jumat (11/04/2025).
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menjelaskan bahwa Ditjen Imigrasi terus berinovasi melalui program digitalisasi. Salah satu langkah terobosan adalah pengoperasian autogate dengan teknologi pengenalan wajah (face recognition), yang memungkinkan proses pemeriksaan hanya berlangsung 10–15 detik per penumpang.
“Sistem ini juga sudah dapat melayani Warga Negara Asing (WNA) dan anak-anak usia enam tahun ke atas, berkat integrasi dengan eVisa Indonesia dan teknologi canggih lainnya,” jelas Godam.
Tak hanya itu, sistem autogate juga terhubung langsung dengan Border Control Management (BCM) dan data Interpol. Saat ini, terdapat 264 unit autogate yang telah beroperasi di berbagai pintu masuk utama, antara lain Bandara Soekarno-Hatta, I Gusti Ngurah Rai (Bali), Kualanamu (Medan), Juanda (Surabaya), dan Pelabuhan Batam Center. Jumlah tersebut terus ditambah untuk mendukung kelancaran proses pemeriksaan imigrasi nasional.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa-masa krusial seperti libur sekolah, Idulfitri, serta Natal dan Tahun Baru, jajaran Imigrasi juga melakukan rekayasa alur lalu lintas penumpang demi menghindari antrean panjang.
Sepanjang tahun 2024, Imigrasi Soetta mencatatkan total 17.166.177 perlintasan, yang terdiri dari 8.615.937 keberangkatan dan 8.550.240 kedatangan. Adapun dalam periode 1 Januari–10 April 2025, jumlah perlintasan mencapai 4.987.378.
Menteri Agus berharap, pencapaian ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh jajaran Imigrasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan.
“Kami akan terus berinovasi, memperkuat integrasi sistem, dan menjaga profesionalisme agar dapat memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat dan wisatawan internasional,” pungkasnya.(*/Red)