PONTIANAK, KP - Mencari penganan ringan nan asyik dengan citarasa unik, Keripik 3Bujang selalu menjadi pilihan, terutama bagi mereka penggemar pisang khas Kalimantan Barat. Keripik pisang 3Bujang, bukanlah keripik pisang biasa, yang variannya hanya dua rasa, manis dan asin. Keripik 3Bujang punya banyak varian, ada delapan. Namun yang best seller atau terlaris empat varian, yaitu original, susu, coklat dan balado.
Anda akan keliru, jika mengira keripik 3Bujang ini diproduksi oleh tiga orang bujangan Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Namanya saja 3Bujang, namun ownernya adalah seorang perempuan berusia 50 tahun, dengan tiga orang anak-anak bujang.
"Iya, saya punya tiga anak semuanya laki-laki, semua bujang. Makanya usaha ini dilabeli 3Bujang," ucap Riana Chaniago, pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang memproduksi keripik pisang dengan banyak varian.
Sehari-hari Riana menjaga gerai penganan keripik pisang 3Bujang di salah satu area lobi Hotel Mercure Pontianak dan Hotel Neo. Di situ, Riana tak hanya memajang penganan-penganan ringan keripik pisang 3Bujang, namun dia juga memajang produk handicraft dari kain tenun khas Kalbar, seperti dompet dan tas. Corak bahan yang digunakan pun unik dan menarik, yaitu dari kain tenun corak Cindayu (Cina, Dayak, Melayu).
Selain mangkal di beberapa hotel berkelas, keripik 3 Bujang juga tersedia di beberapa gerai, di antaranya di toko souvenir PSP Pontianak, toko Ponti Bonti, Bandara Supadio dan beberapa toko lainnya. Namun produk keripik pisang 3Bujang selalu tersedia saat kegiatan pameran-pameran, terutama yang digelar instansi pemerintah, seperti Bank Kalbar dan Bank Indonesia.
Konsepnya adalah limited edition, yaitu produk terbatas, jadi hanya tempat-tempat tertentu saja 3Bujang bisa ditemui. "Saya tidak mau keripik ini ada di mana-mana, karena penganan keripik pisang kan banyak, sehingga orang akan mudah bosan. Jadi kita membatasi tempat-tempat tertentu saja. Konsumen yang ingin membeli lagi atau membeli dalam jumlah banyak, bisa langsung order," tutur Riana.
Begitu pula dengan produk kerajinan tenun yang diproduksinya, juga tidak diproduksi dalam jumlah banyak, namun tetap tersedia ketika konsumen ingin membeli.