Post Top Ad

Kombis

Nasional

Post Top Ad

DatascripKertasPaperOne

25 Tahun PaperOne, Jadi Contoh Industri Kertas Tetap Bisa Menjaga Lingkungan Dengan Pengelolaan Yang Tepat

PONTIANAK - Apakah pembaca setia Kapuas Post mengetahui bahwa kertas memiliki dampak yang signifikan terhadap kerusakan alam?
 
Sebelum memahami mengenai hal tersebut ada baiknya kita merunut kebelakang serta mengenal lebih dekat dengan kertas.

Kertas merupakan penemuan yang sangat penting dalam sejarah panjang umat manusia.
Bagaimana tidak di tahun 2023 seperti sekarang ini penggunaan kertas belum akan berkurang. 
 
Tumpukan koran, Dok : Pixabay
 
Terbukti dengan makin banyaknya koran, majalah, buku, surat, dan struk pembayaran yang kita jumpai dikehidupan sehari-hari.

Di awal sebelum manusia mengenal kertas, manusia sudah menulis dengan menggunakan lempengan tanah liat, dan batu dilansir dari laman Wonderopolis.
 
Sejarah pun mencatat bahwa manusia juga pernah menulis di atas papirus, sutra, daun, hingga bambu.

Di Tiongkok pada era kekaisaran masyarakatnya menggunakan potongan bambu yang diikat untuk dijadikan buku, namun untuk menjadikan sebuah buku dari potongan-potongan bambu tersebut memakan waktu yang cukup lama serta membuatnya menjadi sangat berat untuk dibawa.

Dan untuk mengatasi buku bambu yang berat tersebut seorang pejabat istana di Tiongkok bernama Cai Lun mendapatkan ide untuk mencampur rami, jaring ikan, kain, serta kulit pohon yang menghasilkan kertas pertama di dunia yang lebih ringan serta mudah ditulis dibandingkan bambu.

Penemuan Cai Lun tentunya mengubah peradaban manusia selamanya dengan kehadiran kertas penemuannya, lalu kembali ke kenapa kertas memiliki dampak terhadap kerusakan alam?

Industri Kertas penyebab kerusakan alam?

Seperti kertas pertama hasil temuan Cai Lun yang memiliki bahan baku dari kulit pohon, kertas di masa sekarang juga memiliki bahan baku utama yang berasal dari pohon.

Hal ini tentunya masuk akal, semakin banyak kertas yang diproduksi semakin banyak pula pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan produksi tersebut.
 
Bahkan dilansir dari laman World Atlas (2018) mengungkapkan bahwa penggunaan kertas telah meningkat secara signifikan di angka 400 persen sejak beberapa dekade yang lalu.

Sedangkan menurut laman World Wild Life mengungkapkan sebanyak 40 persen kayu global digunakan untuk industri kertas yang meliputi kertas yang digunakan diperkantoran, kertas glossy, katalog, tisu dan aneka produk kertas lainnya.

Dengan masifnya industri pengolahan kertas di dunia tentunya sedikit banyak akan menganggu kelestarian alam akibat deforestasi atau penebangan pohon yang dilakukan dan hal ini harus diperhatikan atau diberi regulasi yang jelas supaya dunia dan khususnya Indonesia tidak menjadi lahan tandus yang tidak memiliki hutan dan pepohonan.

Dengan pengelolaan yang tepat, industri kertas tetap bisa menjaga alam dan lingkungan

Persepsi tentang pengolahan dan penggunaan kertas terkadang dipandang negatif oleh sebagian orang hal ini akibat dari deforestasi yang dilakukan untuk produksi kertas.
 
Produk PaperOne dari Grup APRIL, Dok : PaperOne

Namun menurut Grup APRIL selaku pemegang merk kertas PaperOne yang diluncurkan pada tahun 1998 ini mengungkapkan hal (kerusakan alam) tersebut bisa dihindari jika melakukan beberapa hal berikut :
  1. Pengelolaan hutan yang berkelanjutan sebagai sumber utama bahan baku untuk pengolahan kertas,
  2. Proses produksi yang ramah lingkungan
  3. Serta proses daur ulang dengan cara mengolah kembali kertas bekas dan tidak terpakai.

PaperOne memberikan contoh bagaimana industri kertas tetap bisa berjalan tanpa merusak alam, Paperone memiliki prinsip "menghasikan kertas mutu terbaik dan memberikan dampak seminimal mungkin terhadap lingkungan".

PaperOne pun membuktikan prinsip tersebut dengan menghasilkan kertas terbaik yang dibuat 100% dari serat kayu terbarukan yang bisa digunakan untuk mencetak dan mengcopy dokumen dengan baik.

Bahan baku pembuatan kertas PaperOne adalah bubur kayu (pulp) yang dibuat dari pohon yang ditebang dalam kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Jadi PaperOne tidak menebang sembarang pohon yang ada di hutan untuk membuat bahan baku kertas mereka.

Berkat itu pula roduk kertas PaperOne telah mengantongi sertifikat Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC), yaitu sistem sertifikasi hutan internasional dalam upaya mendukung hutan berkelanjutan secara ekologi, sosial dan ekonomi.

PaperOne hadirkan komitmen APRIL2030

Selain tidak menebang pohon secara sembarangan, Grup April selaku pemilik merk PaperOne juga menghadirkan program yang memiliki dampak positif bagi alam, iklim serta masyarakat yaitu APRIL2030.
 
Melindungi hutan jadi fokus utama PaperOne, Dok : PaperOne

Sihol Aritonang selaku Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit operasional APRIL Group mengungkapkan "Momen 25 tahun PaperOne ini semakin memantapkan komitmen kami untuk menghasilkan kertas berkualitas tinggi dengan dampak serendah mungkin pada lingkungan."

APRIL2030 merupakan program berkelanjutan yang memiliki beberapa target yang tak terbayangkan akan dilakukan oleh perusahaan yang berkecimpung di Industri kertas, target yang dimaksud adalah menurunkan emisi karbon hingga menyentuh nol emisi karbon dari penggunaan lahan, area konservasi dan restorasi akan selalu ada, mendukung area lanskap berkembang di mana proses produksi APRIL hanya akan menggunakan bahan dari sumber terbarukan untuk melindungi hutan dan keanekaragaman hayati, kemajuan inklusif untuk masyarakat serta pertumbuhan berkelanjutan.

Dan komitmen APRIL2030 ini sudah nyata terlihat dengan penanaman pohon yang dilakukan oleh PaperOne berjumlah 150 juta pohon pertahun yang mana terdapat 250 ribu hektar hutan yang memiliki nilai konservasi tinggi serta 150 ribu hektar hutan yang menjalani restorasi sistem.

"Kami percaya bahwa prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Berkelanjutan adalah bagian penting dari solusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan memberi manfaat sosial dalam jangka panjang bagi bangsa Indonesia." terang Sihol lebih lanjut.

Sejak kehadirannya di Indonesia di tahun 1998, PaperOne memastikan akan terus menjaga kelestarian alam, dan Paperone juga turut memberikan sumbangsih lainnya bagi Bangsa Indonesia seperti membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakat Indonesia.

PaperOne buat program desa bebas api

Selain merawat hutan serta menanam pohon, kebijakan lain yang tak kalah pentingnya dari PaperOne adalah dengan membuat Desa Bebas Api.

Grup April selaku pemegang merk PaperOne menyadari bahwa selain deforestasi akibat penebangan hutan secara ilegal, penyebab kerusakan hutan lainnya adalah kebakaran hutan.

Program Desa Bebas Api ini tentunya sejalan dengan isu yang sering terjadi di Indonesia khususnya daerah-daerah yang sering mengalami karhutla yang salah satunya ada di Kalimantan.
 
Program Desa Bebas Api dari PaperOne, Dok : PaperOne

Program Desa Bebas Api dari PaperOne ini mengajak masyarakat untuk lebih aware terhadap karhutla, dan PaperOne sendiri memberikan edukasi kepada masyarakat praktik pengelolaan kehutanan yang bertanggung jawab di desa-desa setempat.

Selain itu hasil kerjasama PaperOne dan masyarakat yang tergabung pada program Desa Bebas Api lainnya yaitu sinergi dalam melakukan patroli serta pengawasan terhadap insiden kebakaran hutan di desa-desa setempat.

Tercatat sekitar 42 desa yang sudah bergabung dalam program ini dengan luasan wilayah lebih dari 900 ribu hektar, dan dari data yang dihimpun oleh PaperOne terjadi penurunan karhutla sebanyak 90% bagi wilayah desa yang mengikuti program Desa Bebas Api ini.

Program Paper Once More

PaperOne juga turut menghadirkan program daur ulang bernama Paper Once More yaitu program daur ulang kertas yang akan berdampak pada kelestarian alam.
 
Program Paper Once More dari PaperOne, Dok : PaperOne

Program Paper Once More juga dapat mewujudkan ekonomi sirkular dalam bentuk mempertahankan nilai ekonomi dari produk, material dan sumber daya dalam jangka waktu yang panjang.

selain mendaur ulang kertas, PaperOne juga melakukan proses produksi sirkuler yang mana bahan-bahan hasil produksi akan diolah sedemikian rupa untuk mengurangi limbah serta mengurangi gas berlebih yang akan digunakan menjadi energi terbarukan dan menjadi bahan bakar pabrik.

Selain itu PaperOne juga menghadirkan panel surya berdaya 20 megawatt di lokasi pabriknya di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

Kehadiran instalasi panel surya ini menjadi instalasi surya terbesar yang dimiliki oleh perusahaan swasta di Indonesia.
 
Instalasi Panel Surya dari PaperOne, Dok : PaperOne

Dengan adanya panel surya ini PaperOne berharap bisa mewujudkan nol emisi karbon, sekaligus juga mengurangi penggunaan bahan bakar fosll dan berujung pada pengurangan polusi udara.

Semua hal tersebut merupakan wujud kepedulian dari PaperOne terhadap alam dan lingkungan sekitar sehingga citra dari industri kertas merusak alam bisa dihilangkan dari benak masyarakat Indonesia.

HUT Ke-25 PaperOne berikan bantuan pendidikan

Bekerjasama dengan PT Datascrip selaku distributor PaperOne, Grup APRIL mengadakan program donasi untuk mendukung pendidikan di Indonesia.
 
HUT ke-25 PaperOne berikan bantuan pendidikan, Dok : PaperOne

Program ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur HUT ke-25 PaperOne yang mana program sumbangsih 25 tahun PaperOne - Datascrip ini adalah sebagian keuntungan dari penjualan produk PaperOne untuk periode bulan Oktober 2023 - November 2023 akan didonasikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan di seluruh Indonesia.

PT Datascrip selaku distributor PaperOne, juga berkomitmen untuk terus mendukung dan memasarkan produk kertas berkualitas premium yang dihasilkan dari sebuah proses panjang yang ramah lingkungan, sambil tetap berkontribusi dan bersumbangsih bagi kemajuan dan pengembangan masyarakat sekitar.

Sylvia Lionggosari selaku Direktur Bisnis Unit PT Datascrip menjelaskan "Kami merasa bangga menjadi bagian PapeOne sebagai distributor yang telah berkiprah sejak 25 tahun yang lalu."

"Selain menghadirkan produk kertas kualitas premium, PaperOne sebagai brand kertas kelas dunia juga memberikan sumbangsih kepada negara dengan memberikan dampak positif bagi alam, iklim, serta pengembangan masyarakat," ujar Sylvia.(Rif)

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad