Post Top Ad

Kombis

Nasional

Post Top Ad

HondaOtomotif

WOW! Harga Honda Monkey yang Satu Ini Tembus 400 juta

PONTIANAK - Honda Monkey 125 adalah motor imut yang memiliki banyak penggemar. Di Indonesia, Honda Monkey ini dihargai nyaris setara dengan harga motorsport 250cc meski mesinnya serupa dengan motor bebek. Kelebihannya, motor ini dibawa langsung atau built up dari Jepang. Yang banyak disukai dari Monkey adalah enak untuk didadani meski dari bawaannya sudah keren.
 
Monkey seharga motor sport

Utak-atik juga dilakukan VIBA dan SLM Solutions, Spesialis pencetakan 3D asal Jerman. Mereka menggarap bodi Monkey menjadi unik berbeda dari bawaannya. Keduanya menyebut ingin meningkatkan kesenangan dan menghilangkan kebosanan dari si Monkey ini. Jadilah Monkey edisi terbatas Jane yang super mahal ini.
Dunia pencetakan 3D adalah tempat yang sangat menarik, yang dapat mencetak segala sesuatu mulai dari hewan dan prosthetics manusia hingga seluruh motor balap dari plastik, logam, dan polimer canggih. Mereka mengganti seluruh bodi dan perangkat dengan cetakan 3D. Yang paling terlihat unik adalah tanpilan depan ada semacam tempat tas yang mengingatkan kita pada sepeda Dahon dengan dua pengikat. Dibawahnya ada lampu imut sebagai penerangan. Lampu belakang ditanggalkan. Yang mengagetkan motor ini dihargai US$ 30.000 atau sekitar Rp 444 juta setara dengan harga satu unit Honda CBR1000RR SP yang siap balap.
Berbicara kepada Industri Percetakan 3D, Yann Bakonyi, pendiri VIBA mengatakan, “Pada pameran kami melihat banyak bagian [3D], tetapi mereka biasanya hanya untuk mengejar tampilan dan tidak berfungsi. Proyek ini untuk menunjukkan bahwa pencetakan 3D dapat diintegrasikan dalam proses industri agar bekerja dengan sempurna. "
Mengapa VIBA memilih Honda sebagai basis untuk proyek ini, Bakonyi berkata, “Semua orang tahu si Monkey. Kami memutuskan untuk menemukan kembali Honda Monkey karena setiap kali kami membangun sebuah proyek di VIBA, kami peduli untuk menceritakan sebuah kisah. Kami ingin menghidupkan kembali kenangan masa kecil pengendara.”(*)

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad