Post Top Ad

Kombis

Nasional

Post Top Ad

HondaOtomotif

Paten Baru, Transmisi Tanpa Tuas Kopling Khusus untuk Moge

PONTIANAK - Honda kembali patenkan teknologi terbaru. Pabrikan Jepang itu tengah merancang sistem transmisi semi otomatis untuk salah satu unit motor gede, Honda CB1100. Jadi motor berkapasitas besar itu tidak perlu pakai tuas kopling untuk perpindahan giginya, mirip seperti yang pernah diterapkan pada motor bebek lawasnya.
 
Paten baru dari Honda
 
Ini merupakan pengembangan yang terus dilakukan Honda untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendaranya. Sistem terkait dengan perpindahan daya dari mesin ke roda belakang terbaru, merupakan pengembangan dari kinerja transmisi Hondamatic yang pernah hadir di CB750 lansiran 1976, atau lebih dari empat puluh tahun yang lalu.
Teknologi yang pernah digunakan pada era 70-an mengalami perkembangan dan sedikit menyerupai Dual Clutch Transmission (DCT). Seperti kita tahu, Honda jadi salah satu pabrikan yang cukup canggih dalam memanfaatkan teknologi DCT yang sudah terintegrasi dengan ECU. Meski begitu, sistem ini dianggap punya bobot berat.
Sistem transmisi DCT telah diterapkan ke beberapa produk Honda dan terkenal canggih, mahal, serta sedikit rumit. Seperti Honda Vultus, X-ADV sampai Africa Twin. Maka itu pihak pabrikan mengajukan permohonan paten untuk transmisi semi otomatis baru yang menghilangkan tuas kopling. Secara mekanis jauh lebih murah dan lebih sederhana ketimbang desain sebelumnya.
Untuk semi otomatis yang direncanakan terpasang pada CB1100, tetap memiliki pengaturan gearbox 6-percepatan konvensional. Tambahannya diberikan quickshifter atas bawah yang lebih modern dan dikendalikan oleh komputer. Teknologi ini bisa saja diterapkan ke moge lain karena punya bentuk lebih kecil dan ringan.
Komponen yang terdapat di teknologi ini relatif sedikit dibanding DCT. Part utamanya sebuah aktuator yang terlatak di atas mesin atau belakang steering head dan unit katup dekat gearbox. Peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme ini pada dasarnya merupakan master silinder (kopling hidrolik), namun sudah melalui proses modifikasi.
Satu perbedaan mendasar dengan motor konvensional yakni sistem tekanan fluida hidrolik dipakai untuk merapatkan kopling. Itu berarti jika ada kehilangan tekanan, baik karena masalah hidrolik atau lainnya, maka kopling bakal berada pada keadaan merenggang. Hal ini bisa dibilang lebih aman dibandingkan kopling standar.
Selain itu, teknologi ini lebih banyak menggunakan sensor dan komponen elektronik. Seperti sensor beban pada pedal shift, posisi roda gigi, kecepatan, rpm dan posisi throttle untuk mengukur waktu yang tepat saat menaikkan gigi. Efeknya dapat menciptakan perubahan transmisi tanpa kopling yang lebih cepat dibanding cara konvensional. Hal ini juga untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan maksimal dalam jangka waktu lama.(*)

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad