JAKARTA, KP - TikTok Shop by Tokopedia menegaskan komitmennya dalam mengembangkan talenta digital dan memperkuat ekosistem LIVE commerce nasional melalui peluncuran program WaktunyaSTARt!, sebuah inisiatif untuk menjawab meningkatnya kebutuhan profesi LIVE Host di Indonesia. Langkah ini tidak hanya menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang kian pesat.
Berdasarkan hasil riset TikTok Shop by Tokopedia terhadap anak muda berusia 18 hingga 35 tahun, kewirausahaan masih menjadi aspirasi karier utama di Indonesia dengan porsi 23,9 persen, diikuti oleh kreator konten sebesar 12,5 persen dan karyawan swasta 12,4 persen. Menariknya, di antara mereka yang telah aktif sebagai host, profesi LIVE Host menjadi salah satu karier yang paling diminati dengan angka 38,1 persen, menunjukkan besarnya ketertarikan generasi muda terhadap dunia digital yang interaktif.
Tren tersebut sejalan dengan data Kementerian Ketenagakerjaan RI yang menunjukkan lonjakan signifikan dalam kebutuhan profesi LIVE Host di berbagai platform digital. Dalam publikasi Pasar Kerja 2025, tercatat lebih dari 786 ribu lowongan pekerjaan yang dibuka oleh hampir 90 ribu perusahaan di Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini. Dari angka tersebut, profesi host live streaming menempati posisi teratas dengan 10.190 lowongan, menandakan profesi ini telah menjadi salah satu bidang yang paling diminati dan dibutuhkan di era ekonomi kreatif.
“Permintaan terhadap profesi LIVE Host kini menunjukkan tren yang sangat tinggi di Indonesia. Melihat potensi besar ini, TikTok Shop by Tokopedia melalui program WaktunyaSTARt! berkomitmen membekali masyarakat dengan keterampilan dan wawasan agar dapat menjadi LIVE Host yang profesional dan berkualitas,” ujar Stephanie Susilo, Senior Director of E-Commerce Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia. “Kami ingin melahirkan lebih banyak talenta digital yang kreatif, percaya diri, dan siap berkontribusi dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” lanjutnya.
Program WaktunyaSTARt! dirancang untuk memberdayakan masyarakat dari berbagai latar belakang agar memiliki kemampuan LIVE hosting secara profesional. Melalui pelatihan terstruktur, praktik langsung, dan pendampingan intensif, program ini membuka peluang bagi siapa pun untuk mengasah kemampuan berbicara, memahami perilaku audiens, hingga mengelola sesi LIVE yang menarik dan interaktif.
Selain program ini, TikTok Shop by Tokopedia juga menjalankan berbagai inisiatif lain untuk memperkuat ekosistem LIVE commerce nasional. Bersama sejumlah kementerian, perusahaan ini aktif mendukung pelatihan dan pengembangan talenta digital. Melalui program Creators Lab yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI, lebih dari 600 mahasiswa di berbagai politeknik pariwisata di Bandung, Palembang, Makassar, Lombok, Bali, dan Medan telah mendapatkan pelatihan menjadi kreator konten profesional. Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, TikTok Shop dan Tokopedia juga meluncurkan program Emak-Emak Melek Teknologi (Emak-Emak Matic) yang telah memberdayakan ribuan perempuan agar mampu menjadi affiliate content creator berdaya saing tinggi.
Tak hanya itu, kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melalui program Juragan UMKM turut membantu para pelaku usaha kecil untuk memahami strategi konten video pendek dan live streaming sebagai sarana promosi digital. Kota Padang menjadi lokasi pertama penyelenggaraan program ini yang akan diperluas ke berbagai daerah hingga akhir 2025. Sementara melalui program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal) bersama Kementerian Perindustrian RI, pelaku industri lokal mendapat pembekalan agar mampu meningkatkan penjualan dan pendapatan melalui platform digital.
Kolaborasi serupa juga dilakukan bersama berbagai universitas dalam program Certified LIVE Host yang memberikan pelatihan dan sertifikasi resmi bagi mahasiswa. Program ini telah hadir di Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Bina Nusantara, Universitas Ciputra Makassar, dan Universitas Pelita Harapan. Hingga saat ini, lebih dari 350 mahasiswa telah mengikuti program tersebut dan 156 di antaranya berhasil meraih sertifikasi LIVE Host.
Program lain yang turut menarik perhatian adalah Star Streamer 2025, yang mempertemukan individu bertalenta dengan berbagai merek ternama untuk membuka peluang kolaborasi profesional di industri digital. Sejak diluncurkan di Jakarta pada April 2025, program ini telah membekali lebih dari 3.000 peserta dengan pelatihan dan sertifikasi LIVE hosting profesional.
Dampak positif dari ekosistem LIVE commerce juga tercermin dalam peningkatan transaksi di TikTok Shop by Tokopedia. Stephanie menyebut, nilai transaksi sejumlah penjual yang memanfaatkan LIVE streaming meningkat hingga 30 kali lipat, sementara penjualan melalui video pendek naik hingga 31 kali lipat. Salah satu contoh sukses datang dari Paragon Corp, perusahaan lokal dengan berbagai merek kecantikan seperti Wardah, Kahf, Labore, dan Emina, yang menjadikan fitur LIVE streaming sebagai kanal utama untuk menjangkau konsumen secara langsung dan autentik.
Cerita serupa juga dialami oleh pelaku UMKM LY Fashion milik Liza Aditya, yang kini memperoleh 90 persen penjualannya dari TikTok Shop. Dengan enam host yang beroperasi setiap hari selama 12 jam, LY Fashion berhasil menjual lebih dari 4.000 potong produk fesyen muslim sejak Maret 2025. Bagi Liza, kunci keberhasilan dalam berjualan secara LIVE adalah konsistensi, inovasi, dan pemahaman terhadap karakter audiens.
Sementara itu, kreator konten Leo Giovanni membuktikan bahwa LIVE streaming juga membuka peluang karier baru bagi anak muda. Melalui akun TikTok-nya, @racuninskincare dan @leo_giovannii, Leo rutin melakukan LIVE selama 8–10 jam per hari untuk berbagi konten edukatif tentang perawatan kulit dan strategi menjadi kreator sukses. Kini, ia telah membantu ribuan orang yang disebutnya “Murid FYP Specialist” untuk meraih penghasilan dari konten digital.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, TikTok Shop by Tokopedia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional. Dengan menghadirkan pelatihan, sertifikasi, dan kolaborasi lintas sektor, program WaktunyaSTARt! menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dapat membuka peluang kerja baru, memperkuat daya saing SDM Indonesia, dan menjadikan ekonomi digital sebagai fondasi masa depan bangsa.(*/Red)
Berdasarkan hasil riset TikTok Shop by Tokopedia terhadap anak muda berusia 18 hingga 35 tahun, kewirausahaan masih menjadi aspirasi karier utama di Indonesia dengan porsi 23,9 persen, diikuti oleh kreator konten sebesar 12,5 persen dan karyawan swasta 12,4 persen. Menariknya, di antara mereka yang telah aktif sebagai host, profesi LIVE Host menjadi salah satu karier yang paling diminati dengan angka 38,1 persen, menunjukkan besarnya ketertarikan generasi muda terhadap dunia digital yang interaktif.
Tren tersebut sejalan dengan data Kementerian Ketenagakerjaan RI yang menunjukkan lonjakan signifikan dalam kebutuhan profesi LIVE Host di berbagai platform digital. Dalam publikasi Pasar Kerja 2025, tercatat lebih dari 786 ribu lowongan pekerjaan yang dibuka oleh hampir 90 ribu perusahaan di Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus tahun ini. Dari angka tersebut, profesi host live streaming menempati posisi teratas dengan 10.190 lowongan, menandakan profesi ini telah menjadi salah satu bidang yang paling diminati dan dibutuhkan di era ekonomi kreatif.
“Permintaan terhadap profesi LIVE Host kini menunjukkan tren yang sangat tinggi di Indonesia. Melihat potensi besar ini, TikTok Shop by Tokopedia melalui program WaktunyaSTARt! berkomitmen membekali masyarakat dengan keterampilan dan wawasan agar dapat menjadi LIVE Host yang profesional dan berkualitas,” ujar Stephanie Susilo, Senior Director of E-Commerce Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia. “Kami ingin melahirkan lebih banyak talenta digital yang kreatif, percaya diri, dan siap berkontribusi dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” lanjutnya.
Program WaktunyaSTARt! dirancang untuk memberdayakan masyarakat dari berbagai latar belakang agar memiliki kemampuan LIVE hosting secara profesional. Melalui pelatihan terstruktur, praktik langsung, dan pendampingan intensif, program ini membuka peluang bagi siapa pun untuk mengasah kemampuan berbicara, memahami perilaku audiens, hingga mengelola sesi LIVE yang menarik dan interaktif.
Selain program ini, TikTok Shop by Tokopedia juga menjalankan berbagai inisiatif lain untuk memperkuat ekosistem LIVE commerce nasional. Bersama sejumlah kementerian, perusahaan ini aktif mendukung pelatihan dan pengembangan talenta digital. Melalui program Creators Lab yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI, lebih dari 600 mahasiswa di berbagai politeknik pariwisata di Bandung, Palembang, Makassar, Lombok, Bali, dan Medan telah mendapatkan pelatihan menjadi kreator konten profesional. Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, TikTok Shop dan Tokopedia juga meluncurkan program Emak-Emak Melek Teknologi (Emak-Emak Matic) yang telah memberdayakan ribuan perempuan agar mampu menjadi affiliate content creator berdaya saing tinggi.
Tak hanya itu, kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melalui program Juragan UMKM turut membantu para pelaku usaha kecil untuk memahami strategi konten video pendek dan live streaming sebagai sarana promosi digital. Kota Padang menjadi lokasi pertama penyelenggaraan program ini yang akan diperluas ke berbagai daerah hingga akhir 2025. Sementara melalui program KALCER (Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal) bersama Kementerian Perindustrian RI, pelaku industri lokal mendapat pembekalan agar mampu meningkatkan penjualan dan pendapatan melalui platform digital.
Kolaborasi serupa juga dilakukan bersama berbagai universitas dalam program Certified LIVE Host yang memberikan pelatihan dan sertifikasi resmi bagi mahasiswa. Program ini telah hadir di Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Bina Nusantara, Universitas Ciputra Makassar, dan Universitas Pelita Harapan. Hingga saat ini, lebih dari 350 mahasiswa telah mengikuti program tersebut dan 156 di antaranya berhasil meraih sertifikasi LIVE Host.
Program lain yang turut menarik perhatian adalah Star Streamer 2025, yang mempertemukan individu bertalenta dengan berbagai merek ternama untuk membuka peluang kolaborasi profesional di industri digital. Sejak diluncurkan di Jakarta pada April 2025, program ini telah membekali lebih dari 3.000 peserta dengan pelatihan dan sertifikasi LIVE hosting profesional.
Dampak positif dari ekosistem LIVE commerce juga tercermin dalam peningkatan transaksi di TikTok Shop by Tokopedia. Stephanie menyebut, nilai transaksi sejumlah penjual yang memanfaatkan LIVE streaming meningkat hingga 30 kali lipat, sementara penjualan melalui video pendek naik hingga 31 kali lipat. Salah satu contoh sukses datang dari Paragon Corp, perusahaan lokal dengan berbagai merek kecantikan seperti Wardah, Kahf, Labore, dan Emina, yang menjadikan fitur LIVE streaming sebagai kanal utama untuk menjangkau konsumen secara langsung dan autentik.
Cerita serupa juga dialami oleh pelaku UMKM LY Fashion milik Liza Aditya, yang kini memperoleh 90 persen penjualannya dari TikTok Shop. Dengan enam host yang beroperasi setiap hari selama 12 jam, LY Fashion berhasil menjual lebih dari 4.000 potong produk fesyen muslim sejak Maret 2025. Bagi Liza, kunci keberhasilan dalam berjualan secara LIVE adalah konsistensi, inovasi, dan pemahaman terhadap karakter audiens.
Sementara itu, kreator konten Leo Giovanni membuktikan bahwa LIVE streaming juga membuka peluang karier baru bagi anak muda. Melalui akun TikTok-nya, @racuninskincare dan @leo_giovannii, Leo rutin melakukan LIVE selama 8–10 jam per hari untuk berbagi konten edukatif tentang perawatan kulit dan strategi menjadi kreator sukses. Kini, ia telah membantu ribuan orang yang disebutnya “Murid FYP Specialist” untuk meraih penghasilan dari konten digital.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, TikTok Shop by Tokopedia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional. Dengan menghadirkan pelatihan, sertifikasi, dan kolaborasi lintas sektor, program WaktunyaSTARt! menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dapat membuka peluang kerja baru, memperkuat daya saing SDM Indonesia, dan menjadikan ekonomi digital sebagai fondasi masa depan bangsa.(*/Red)


