PUNCAK JAYA, KP – Di jantung pegunungan Papua Tengah, Bandara Mulia berdiri sebagai satu-satunya jalur udara vital yang menghubungkan masyarakat Kabupaten Puncak Jaya dengan dunia luar. Terpencil dan dikelilingi medan yang sulit dijangkau, wilayah ini menghadapi tantangan besar dalam hal mobilitas dan distribusi logistik. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran Bandara Mulia menjadi tumpuan utama bagi roda kehidupan dan pembangunan masyarakat setempat.
Akses jalan darat yang terbatas membuat transportasi udara bukan hanya opsi, tetapi kebutuhan utama. Bandara Mulia menjadi urat nadi bagi pengiriman bantuan kesehatan, logistik kebutuhan pokok, hingga mobilitas warga yang hendak melanjutkan pendidikan atau mendapatkan layanan medis di luar wilayah. Namun, letaknya yang berada di zona rawan gangguan keamanan membuat keberlangsungan aktivitas di bandara tidak bisa dilepaskan dari perlindungan yang ketat.
Di sinilah peran Satgas Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara menjadi sangat krusial. Melalui patroli rutin dan pengamanan ketat di area sekitar bandara, Satgas Kopasgat memastikan bahwa setiap proses penerbangan berjalan aman dan lancar. Kesiapsiagaan mereka menjadi garda terdepan dalam menjamin keselamatan para penumpang serta petugas yang sehari-hari bekerja di bandara tersebut.
Komandan Pos (Danpos) Mulia, Lettu Pas Ardhean Rizky Himawan, S.Tr (Han), menegaskan bahwa kehadiran Satgas Kopasgat tidak semata menjaga sisi keamanan fisik, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Puncak Jaya. “Kami berkoordinasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayah ini. Tujuan kami adalah memastikan Bandara Mulia tetap beroperasi dengan aman demi mendukung berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pelayanan kesehatan hingga kegiatan ekonomi,” ujarnya.
Dengan situasi keamanan yang lebih stabil, aktivitas di Bandara Mulia dapat berlangsung lebih teratur dan dapat diandalkan. Konektivitas yang terjaga ini membuka lebih banyak peluang pembangunan di wilayah pedalaman, sekaligus memutus keterisolasian yang selama ini menjadi hambatan utama kemajuan Papua Tengah.
Sinergi antara Satgas Kopasgat dan pengelola Bandara Mulia menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi keamanan dan infrastruktur transportasi mampu menciptakan dampak luas bagi pembangunan daerah. Di tengah tantangan geografis yang ekstrem, harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Puncak Jaya terus terbang tinggi bersama tiap pesawat yang mendarat dan lepas landas dari Bandara Mulia.(*/Red)