PONTIANAK, KP – Sore yang hangat di tepian Sungai Kapuas menjadi saksi bisu ketika gelak tawa anak-anak menggema di halaman Masjid Jami’, salah satu ikon budaya dan sejarah Kota Pontianak. Di tengah keheningan suasana Ramadan yang sudah lewat sebulan lalu, suasana kembali ramai, kali ini dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli. Bukan sekadar perayaan, tapi sebuah rangkaian momen penuh makna yang disusun dengan kasih dan semangat kebersamaan.
Aston Pontianak Hotel & Convention Center kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan sosial, terutama dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak di lingkungan sekitarnya. Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) yang kali ini mengusung tema “Anak Sehat, Indonesia Kuat” – selaras dengan tema nasional Hari Anak tahun ini – Aston Pontianak menggandeng komunitas belajar “Beting Pintar” untuk berbagi kebahagiaan dalam sebuah kegiatan penuh warna.
Komunitas Beting Pintar bukanlah nama asing bagi masyarakat sekitar Masjid Jami’. Didirikan dari semangat gotong royong kelompok pengajian warga, komunitas ini lahir untuk mengakomodasi semangat belajar anak-anak yang tinggal di kawasan Beting. Kawasan yang dikenal padat dan sarat dinamika sosial ini justru melahirkan gerakan kecil yang besar manfaatnya. Anak-anak di sini tidak hanya diajarkan membaca dan menulis, tetapi juga dibina akhlaknya serta ditanamkan kecintaan pada Al-Qur’an. Lingkungan belajar pun tak melulu di dalam kelas. Terkadang, ruang terbuka halaman masjid menjadi saksi interaksi yang sarat nilai.
Kegiatan perayaan Hari Anak Nasional bersama Aston Pontianak ini dimulai sejak sore hari. Belasan anak berkumpul bersama para kandidat Best Employee of The Quarter 2 Aston Pontianak, yang dengan penuh semangat memandu berbagai aktivitas menyenangkan. Permainan edukatif menjadi pembuka acara, menyatukan anak-anak dalam tim dan melatih mereka untuk bekerja sama. Tawa dan teriakan kecil terdengar lepas dari barisan anak-anak yang tampak sangat menikmati permainan. Mereka berlari, berstrategi, dan tertawa seperti layaknya anak-anak yang seharusnya: bebas mengekspresikan diri dalam ruang yang aman dan penuh cinta.
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah sesi menghias donat. Dengan tangan mungil dan penuh semangat, anak-anak memilih topping warna-warni yang tersedia – dari cokelat leleh, taburan sprinkle, hingga buah-buahan kering. Beberapa donat terlihat seperti karya seni, hasil dari imajinasi dan kebebasan berekspresi. Tak jarang terdengar suara kecil berseru, “Punyaku pelangi, Kak!” atau “Aku mau tambah keju lagi!” Sesi ini menjadi lebih dari sekadar menghias makanan; ia menjadi ruang ekspresi, ruang bermain, dan ruang untuk merasa bangga akan hasil karya sendiri.
Setelah puas dengan kreativitas kuliner, anak-anak diajak menuliskan impian mereka di secarik kertas warna-warni, lalu menempelkannya pada “Pohon Impian” sebuah instalasi sederhana yang perlahan-lahan dipenuhi harapan. Di antara tulisan polos itu, tertulis cita-cita seperti “ingin jadi dokter”, “ingin bisa umrah bersama mama”, atau “ingin punya perpustakaan di rumah”. Impian-impian itu menggantung seperti dedaunan harapan yang tumbuh dari akar semangat dan cinta. Meski sederhana, pohon itu menjadi simbol masa depan yang sedang mereka rajut, satu per satu, dengan semangat dan doa.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan pengalaman bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya sebatas kegiatan belajar mengaji di kelas, tetapi juga menghadirkan kegembiraan yang bisa mereka kenang,” ungkap M. Khairuddin, Human Resources Manager Aston Pontianak. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kecil dari kontribusi besar yang ingin diberikan hotel kepada masyarakat. “Kami percaya, kebahagiaan anak adalah pondasi dari masa depan bangsa yang lebih baik,” tegasnya.
Bagi anak-anak, acara ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Arjuna, salah satu peserta, dengan polos mengungkapkan rasa senangnya, “Saya senang banget bisa main sama kakak-kakak dan bikin donat. Rasanya seru, dan saya mau ikut lagi kalau ada acara seperti ini.” Ungkapan sederhana itu menjadi bukti bahwa kehadiran Aston Pontianak bukan hanya memberi hiburan, tetapi juga membekas di hati mereka.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tantangan, kegiatan seperti ini seolah menjadi oase. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan sebuah bisnis tidak hanya diukur dari angka dan transaksi, tapi juga dari seberapa besar dampaknya terhadap komunitas sekitar. Aston Pontianak telah menegaskan posisinya bukan hanya sebagai hotel berbintang, tetapi juga sebagai mitra sosial yang peduli, mendengar, dan hadir untuk masyarakatnya.
Hari Anak Nasional di Kota Pontianak tahun ini mungkin telah berlalu, namun kisahnya masih akan bergema di hati anak-anak Beting. Sebuah sore yang sederhana, namun sarat makna. Sebuah pohon harapan yang berdiri, dikelilingi impian-impian kecil yang kelak, siapa tahu, akan menjulang tinggi ke langit Kalimantan.
Dan mungkin, di masa depan nanti, akan ada anak yang berkata, “Aku memulai mimpiku di bawah pohon impian itu saat Hari Anak Nasional bersama Aston.” (*/Red)