KUBU RAYA, KP – Banjir yang melanda Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, selama lebih dari sepekan telah menyebabkan ribuan rumah terendam dan akses jalan Trans Kalimantan terganggu. Kejadian ini mengundang keprihatinan berbagai pihak, termasuk Dewan Adat Dayak (DAD) Kubu Raya, yang turun langsung memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Sebagai bentuk kepedulian, DAD Kubu Raya menyalurkan 800 paket sembako kepada warga di tiga desa yang mengalami dampak terparah, yaitu Desa Lingga, Desa Panca Roba, dan Desa Teluk Bakung. Ketua DAD Kabupaten Kubu Raya, Markus Nalian, berharap agar pemerintah turut serta membantu tanpa ada diskriminasi.
“Kami sebagai masyarakat biasa sudah hadir memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Saya berharap pemerintah juga turun tangan dan tidak tebang pilih dalam memberikan bantuan,” ujarnya.
Markus menilai bahwa banjir yang terjadi tidak terlepas dari kebijakan pemerintah terkait Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan izin perkebunan sawit yang menyebabkan deforestasi di wilayah tersebut.
Minimnya Perhatian Pemerintah
Ketua Dewan Pertimbangan DAD Kabupaten Kubu Raya, Yakobus Kumis, turut menyuarakan keprihatinannya atas lambannya respons pemerintah dalam menangani dampak banjir.
“Selama dua minggu ini, belum ada perhatian serius dari pemerintah untuk membantu warga yang terdampak banjir di sepanjang Jalan Trans Kalimantan. Kalaupun ada, bantuan tersebut hanya diberikan di beberapa titik, sementara masih banyak wilayah terisolasi yang belum mendapatkan bantuan,” ungkapnya.
Dari data yang dikumpulkan DAD Kubu Raya, setidaknya 700 rumah terdampak banjir di Desa Lingga, 800 rumah di Desa Panca Roba, serta lebih dari 900 rumah di Desa Teluk Bakung. Secara keseluruhan, lebih dari 2.000 rumah terdampak banjir, dengan beberapa wilayah yang masih terisolasi.
DAD Kubu Raya Berkomitmen untuk Terus Membantu
Sebagai bentuk aksi nyata, DAD Kubu Raya turun langsung bersama Dewan Pertimbangan, Dewan Pakar, pengurus DAD kabupaten dan kecamatan, serta perangkat adat Dayak untuk menyalurkan bantuan.
“Hari ini kami membawa 800 paket sembako untuk warga terdampak banjir. Namun, jumlah ini belum mencukupi, sehingga kami akan kembali lagi dengan bantuan yang lebih banyak,” ujar Yakobus Kumis.
Selain itu, ia menyoroti kondisi jalan Trans Kalimantan yang setiap tahun selalu terendam banjir dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah pusat.
“Kami meminta pemerintah pusat, terutama Ketua Komisi V DPR RI, Bapak Lasarus, untuk segera bertindak. Selain normalisasi sungai, juga perlu dibangun jalan layang di sepanjang Jalan Trans Kalimantan agar tidak lagi terendam banjir setiap tahunnya,” pungkasnya.
Dengan kondisi yang masih memprihatinkan, diharapkan perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat segera terealisasi agar warga terdampak dapat segera mendapatkan bantuan yang lebih luas dan solusi jangka panjang dapat diterapkan.(Rif)